SAROLANGUN, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kegiatan rutin Bawaslu Sarolangun berupa patroli pengawasan kawal hak pilih pada Minggu kedua bulan Maret ini, mulai mendapat tantangan serius berupa banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sarolangun.
Johan Iswadi, anggota Bawaslu Sarolangun yang juga menjabat sebagai koordinator devisi Hukum Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Humas, kepada media ini hari ini, Minggu 12 Maret 2023 mengatakan, bahwa untuk minggu kedua ini Bawaslu Sarolangun mengagendakan empat tim patroli pengawasan kawal hak pilih, yang meliputi semua kecamatan yang ada di Sarolangun.
"Kemaren 11 Maret 2023, sudah turun untuk tim di Kecamatan Pauh, Air Hitam, Sarolangun, Bathin VIII, Pelawan, dan Singkut, dan Alhamdulillah masih berjalan lancar," ujarnya.
Namun hari ini, Johan menyebutkan, bahwa kondisi sebaran banjir terus meluas.
BACA JUGA:Promo KFC Hari ini, Nikmati Paket Kombo Duo dengan Harga Spesial
BACA JUGA:Coba Sarapan dengan Dua Makanan Pokok ini, Disinyalir Bisa Bantu Bakar Lemak
Sebagian wilayah Kecamatan Mandiangin dan Mandiangin Timur sudah kebanjiran.
Kemudian, Kecamatan Limun dan Cermin nan gedang juga sudah kebanjiran, sedangkan Kecamatan Batang asai mengalami titik longsor di puluhan titik ruas jalan.
"Saya bersama tim hari ini ke Madiangin timur, sebagai rumah penduduk di desa Butang baru dan Guruh baru juga sudah terendam, bahkan ada Ponpes juga sudah terendam banjir, hasil patroli pengawasan kita menjumpai sebagi penduduk yang rumahnya kebanjiran mengungsi ke rumah kerabatnya yang lebih aman," sebutJohan, via telpon.
Lebih jauh Johan menjelaskan, untuk tim patroli pengawasan yang ke Kecamatan Limun dan Cermin Nan Gedang juga dihadang banjir di sejumlah titik termasuk di Desa Pulau Pandan yang memang langanan banjir.
BACA JUGA:Ini Dia Profil Singkat Istri Moeldoko yang Meninggal Dunia Hari Ini
BACA JUGA:Heboh, Video Diduga Beijing Turun Hujan Cacing Beredar, ini Faktanya
"Tadi saya telpon staf yang ditugasi ke sana, banjir malam sudah duluan menerjang Limun dan Cermin Nan Gedang, tapi kita upayakan patroli pengawasan tetap berjalan," ucapnya.
Melihat kondisi itu, Johan menyarankan kepada tim yang akan turun ke Kecamatan Batang Asai ditunda terlebih dahulu sebab akses jalan terhalang banjir dan sejumlah titik longsor.
"Kita sudah dapat informasi dari warga bahwa akses jalan ke Batang Asai terhalang banjir, selain itu juga ada titik titik longsor, makanya saya perintahkan staf yang rencana untuk turun ke Batang Asai untuk menunda jadwalnya sampai kondisi memungkinkan," paparnya.