Kursiah sendiri merupakan satu-satunya jemaah haji asal Jambi yang menjadi korban musibah jatuhnya Crane di Arab Saudi kala itu.
BACA JUGA:Apa Kabar Gaji Guru Honorer Kota Jambi yang Belum Cair, Ini Penjelasan Wakil Wali Kota Jambi Maulana
Saat ini, pihak keluarga korban berharap adanya kepastian dari Pemerintah terkait santunan kepada korban yang sebelumnya telah dijanjikan.
Pasalnya, hingga kini mereka tidak pernah dikabari dari Kemenag Kota terkait tindak lanjut dari korban yang akan mendapat santunan.
"Kami selaku masyarakat kecil sangat berharap apa yang sudah dijanjikan oleh Pemerintah Arab Saudi. Karena sampai saat ini ibu kami masih menjalani perawatan rutin di rumah, tentunya bantuan itu sangat kami butuhkan untuk biaya ibu kami," ungkap anak korban ini, dengan nada sedih.
Untuk diketahui, musibah ambruk Crane di Arab Saudi itu terjadi pada tanggal 11 September 2015 dan menjadi insiden yang banyak menimbulkan korban jiwa dalam pelaksanaan haji.
BACA JUGA:Buruan Daftar, Pendaftaran Mudik Gratis Kemenhub 2023 Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Ketentuannya
BACA JUGA:Hujan Deras, Sungai Batang Merao Meluap, Sejumlah Desa di Kerinci Terendam Banjir
Tragedi tersebut menewaskan lebih dari 100 jemaah haji dan melukai 200 orang lainnya. Ratusan korban tewas dan luka tersebut juga berasal dari berbagai negara, salah satunya warga negara Indonesia. Adapun bantuan yang dijanjikan ialah berupa uang santunan. *