MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Nasib naas dialami oleh Nurung (61), seorang nenek yang juga ibu rumah tangga asal Parit 03, rt 20, Dusun 004, Desa Siau Dalam, Kecamatan Muarasabak Timur, Kabupaten Tanjab Timur ini.
Niat hati ingin mandi di aliran primer yang ada di sekitar rumahnya, tanpa ia sadari ternyata dirinya sudah menjadi incaran buaya liar yang saat itu tengah mencari mangsa di sekitar lokasi.
Jamal, salah satu warga setempat saat dikonfirmasi menjelaskan, kejadian itu terjadi pada hari Minggu 26 Maret 2023, sekitar pukul 06.30 wib.
"Pagi itu korban mau mandi di aliran primer yang berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya," jelasnya.
BACA JUGA:Penolakan UU Cipta Kerja Meluas, Pekerja dari 38 Provinsi akan Ikuti Mogok Nasional 2023
BACA JUGA:Penyalahgunaan Narkoba, 3 Warga Batanghari Diringkus Polres Batanghari
Saat itu, kondisi air di aliran primer itu tengah mengalami pasang. Dan ketika korban sudah mendekati tinggi air di aliran itu, tiba-tiba seekor buaya liar muncul, lalu secara cepat langsung menerkam kaki korban.
"Buaya itu merekam kaki kanan korban dan sempat menyeret tubuh korban masuk ke dasar aliran primer itu," ucap pria berlogat bugis ini.
Beruntung, berkat usaha untuk melepaskan diri, nyawa korban akhirnya bisa selamat dari maut yang sudah ada didepan mata.
"Pas seret ke dalam air oleh buaya itu, korban secara spontan langsung menendang bagian kepala buaya itu menggunakan kaki kirinya, dan akhirnya buaya itu melepaskan gigitannya," ujarnya.
Setelah lepas dari terkaman buaya liar itu, korban langsung naik ke daratan dan berteriak meminta tolong. Warga yang mendengar teriakan korban langsung berbondong-bondong datang ke lokasi untuk mengetahui apa yang terjadi.
"Melihat kondisi korban yang mengalami luka cukup parah di bagian kakinya, warga langsung memanggil petugas medis setempat untuk membantu mengobati luka korban," ungkapnya.
Korban mengalami luka robek pada bagian kaki kanan sebanyak 76 jahitan, dan luka bekas cakaran buaya di Kaki sebelah kirinya.
"Kami juga belum tau pasti ukuran buaya itu sebesar apa. Saat ini korban masih mengalami syok akibat peristiwa itu. Kami berharap, pihak berwajib bisa menangkap atau menghalau, agar biaya liar bisa menjauh dari pemukiman warga di sini," pungkasnya. *