"Kalau dilarang itu menyinggung perasaan (umat), saya itu saja masalahnya. Buka bersama di mana-mana saja ada, baik di Masjidil Haram, di Makkah, di kerajaan Arab itu biasa," ujarnya.
Namun demikian, diakuinya bahwa larangan buka puasa untuk para pejabat dan ASN ini bertujuan baik, agar tidak boros.
Hanya saja, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nhadlatul Ulama (PBNU) ini menyebut, penekanannya saja yang seharusnya diganti.
BACA JUGA:Obat Alami untuk Sembuhkan Tipes, Diantaranya Pisang
BACA JUGA:Agrowisata Baru di Rantau Rasau Tanjab Timur Sudah Datangkan Banyak Pengunjung
Bahwa, bukan soal buka bersamanya yang dilarang. Namun, mengenai anggaran yang digunakan.
Yaitu, agar tidak menggunakan APBN untuk kegiatan bukber.
"Jangan dilarang bukbernya. Tekankan saja jangan pemborosan, jangan pakai uang APBN. Pakai uang pribadi," kata Said Aqil.
Sebab itulah, dirinya meminta agar pemerintah mencabut larangan bukber bagi pejabat dan ASN.
BACA JUGA:Ini Hukum Berpelukan dan Ciuman Suami Istri saat Puasa Ramadan
BACA JUGA:Merasa Mual Setelah Berbuka Puasa? Ikuti Tips Hindari Rasa Mual Setelah Berbuka Puasa Ramadan
"Dicabut kalau saya, kalau saya dicabut. Saya mohon dicabut. Kalau melarang instruksi agar tidak bukber kalau sesuatu yang mengeluarkan perintah atau imbauan dipertimbangkan banyak mana, mudarat dan manfaatnya kira-kira kalau itu dikeluarkan manfaat apa mudarat itu, menurut saya bijak namanya," ucapnya.*
Artikel ini juga sudah tayang di Disway.id, dengan judul LBP Minta Orang di Luar Pemerintah Jangan Banyak Omong: Ngritik Gampang, Lu Masuk di Dalam Baru Tahu!