“Agar dilakukan penyekatan dan penutupan pada pintu tambang baru bara,” perintah Dirlantas Polda Jambi.
Dia juga telah memerintahkan seluruh jajarannya di lapangan, agar memastikan tak ada lagi aktivitas angkutan batu bara.
“Pastikan tidak ada yang bergerak atau bermobilisasi menuju Batanghari,” kata dia.
Lanjutnya, personel di lapangan juga dikerahkan untuk mengantisipasi terjadi penumpukan angkutan batu bara pada bahu bahu jalan.
“Berikan himbauan dan penjelasan yang jelas dan tepat, sehingga para sopir,” kata dia.
BACA JUGA:Peduli Pendidikan, PTPN Berikan 35 Set Meja dan Kursi
BACA JUGA:Kereen..! Gedung Yello Hotel Jambi Berbentuk Logo 60 Plus, Dukung Gerakan Earth Hour
Ini supaya para sopir angkutan batu bara tidak memaksa untuk bergerak atau melanjutkan perjalanan ke wilayah Batanghari.
Kombes Dhafi mengatakna, saat ini telah terjadi kemacetan panjang. Arus lalu lintas pun bergerak lambat.
Hal ini terjadi karena kerusakan jalan. Belum lagi jika ada penambahan kendaraan di jalur tersebut.
“Jika ada penambahan kendaraan dari wilayah Kota Boyo Sarolangun dan Tebo, maka dipastikan terjadinya kemacetan panjang dan dimungkinkan stagnan,” kata dia.
BACA JUGA:Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri, Bank Indonesia Provinsi Jambi Siapkan Rp 3,05 Triliun
BACA JUGA:Banyak yang Kritisi Pemerintah, Luhut Binsar: Orang yang Nggak di Pemerintahan Jangan Banyak Omong!
Untuk itu kata Kombes Dhafi, sampai jalan tersebut diperbaiki, maka pihaknya dengan terpaksa menghentikan aktivitas angkutan batu bara di Jambi.