JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Awas berita hoaks di tahun politik, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Jambi gelar Focus Group Discussion (FGD).
FGD yang digelar SMSI Provinsi Jambi ini, bekerjasama dengan Ditintelkam Polda Jambi.
SMSI Provinsi Jambi gelar FGD pada tanggal 19-20 Mei 2023 di salah satu hotel di Kota Jambi.
SMSI Provinsi Jambi mengangkat tema 'Peran Media Siber Tangkal Berita Hoaks di Tahun Politik’.
BACA JUGA:Wali Kota Jambi Syarif Fasha Pimpin Upacara Peringatan 77 Tahun Pemerintah Kota Jambi
BACA JUGA:Wagub Jambi Abdullah Sani Resmikan Ponpes Darussalam Pematang Kabau
Ketua Panitia Pelaksana FGD, Irwansyah, menyebutkan kegiatan FGD ini mengangkat tema Peran Media Siber Tangkal Berita Hoaks di Tahun Politik yang diikuti oleh 25 peserta dari wartawan masing-masing media online anggota SMSI yang ada di Kota Jambi.
"Dalam FGD ini pula kita turut menggandeng Dit Intelkam Polda Jambi khususnya bidang Politik sehingga sinergitas antara media dan Polri bisa berjalan dengan baik," ungkapnya, Kamis malam 18 Mei 2023 malam.
Dalam FGD ini, ada empat orang narasumber, di antaranya Ketua SMSI Provinsi Jambi, kemudian Pemred Jambi Ekspres Pirma Satria, Ketua Formum Pimred SMSI Jambi Risza S Bassar dan Pengurus SMSI Pusat Hery Farmansyah.
Terpisah, Ketua SMSI Provinsi Jambi Mukhtadi Putra Nusa mengatakan bahwa peran media siber sangat penting untuk menangkal berita hoaks yang biasanya akan meningkat di tahun politik ini.
BACA JUGA:Pemkot Jambi Kerjasama Penyediaan Kartu Kredit Pemerintah dengan Bank Jambi
BACA JUGA:Jasa Raharja Jambi Selesaikan Santunan Korban Kecelakaan di Depan Kantor Kelurahan Teluk Kenali
Menurutnya, media online haruslah mengedukasi masyarakat dengan pemberitaan yang berimbang dan tidak menggiring opini yang berujung pada perpecahan antar kelompok selama tahapan dan pelaksanaan Pemilu.
‘’Inilah yang akan kita bicarakan di FGD itu. Bagaimana peran media siber yang tergabung dalam SMSI Provinsi Jambi untuk menciptakan suasana Pemilu yang kondusif, aman dan damai,’’ katanya.
‘’Kita berharap para peserta, khususnya wartawan yang meliput di desk politik bisa membuat berita sesuai hasil wawancara dan tidak membuat berita hoaks apalagi menggiring opini yang membuat situasi politik tidak kondusif," lanjutnya.