"Saya kan orangnya nggak mau diatur, kebiasaan saya dirumah juga sering makai celana pendek. Kalau di NII, itu pasti sudah dimarahin," katanya lagi.
BACA JUGA:Edi Purwanto Temui Korban Konflik Lahan di Desa Bungur Muaro Jambi
Tak hanya itu, saat mau main pun, menurut dia harus rapi dengan menggunakan sepatu, tidak boleh pakai sandal.
"Terus kalau kita mau main ke tempat teman juga tidak diperbolehkan memakai sandal, harus pakai sepatu," katanya lagi.
Kemudian, sehabis salat di Ponpes Al-Zaytun Indramayu juga tidak diperbolehkan untuk bersantai.
Terlebih lagi bagi anggota NII, tidak diperbolehkan untuk menggunakan celana pendek ketika bersantai.
BACA JUGA:Gak Ngerti Lagi! Ponpes Al Zaytun Indramayu Bolehkan Santri Berzina, Dosanya Ditebus Pakai Uang
"Jadi yang diperbolehkan di Ponpes Al-Zaytun Indramayu itu, kita hanya boleh memakai pakaian yang rapi seperti umat kristiani itu," sebutnya.
Ditambahkan anggota NII ini, di Ponpes Al-Zaytun Indramayu juga telah menghapus Pancasila. Makanya, dia menyebut bahwa Ponpes Al-Zaytun Indramayu ini benar-benar sesat yang nyata.
"Mereka itu benar-benar sesat yang nyata. Karena sarung itu merupakan hal yang biasa digunakan. Ini malah kita disuruh pakai pakaian mirip orang mau ke gereja," tutupnya. *
Artikel ini juga sudah tayang di sumeks.co, dengan judul WADUH! Panji Gumilang Haramkan Sarung di Ponpes Al Zaytun Indramayu, Eh Giliran Ikut Natal Malah Dihalalin