MUARABUNGO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kesbangpol Kabupaten Bungo, Zainadi, mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga awal Juni 2023, tercatat ada 13 titik api atau hotspot yang muncul di Kabupaten Bungo.
"Dari yang terakhir saya lihat, ada 13 hotspot di Kabupaten Bungo sejak Januari, dengan jumlah titik api hingga Juni 2023,” ungkap Zainadi, saat dijumpai druanganya pada Kamis 6 Juli 2023.
Di antaranya, lanjut Zainadi terdapat 5 titik di Kecamatan Jujuhan Ilir, 5 titik di Kecamatan Pelepat, 2 titik di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, dan 1 titik di Kecamatan Tanah Tumbuh.
Zainadi berharap agar kasus-kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Bungo tahun ini tidak sebanyak pada tahun lalu.
BACA JUGA:Siap-siap! 2 Bansos Kemensos Segera Cair, Cukup Bawa KTP dan KK, Dapat Bansos Selama 3 Bulan
BACA JUGA:Lampaui Target Laba Tahun 2022, PLN Nusantara Power Terus Perkuat Co-Investment
Ia berharap agar Kabupaten Bungo dapat terbebas dari karhutla.
Terkait hal itu, pihaknya pun telah melakukan berbagai upaya pencegahan.
"Dalam upaya pencegahan karhutla, BPBD Kabupaten Bungo telah meminta kepada masyarakat agar berhati-hati dan tidak membuka lahan dengan cara membakar hutan,” ujarnya.
“Selain itu, kami juga menghimbau kepada perusahaan agar melatih karyawan mereka mengenai cara pemadaman jika terjadi kebakaran di perusahaan atau di sekitar perusahaan tersebut," tambah Zainadi.
BACA JUGA:Polres Bungo Tangkap Perempuan Tersangka Kasus TPPO di Kamar Kost
BPBD Kesbangpol Kabupaten Bungo juga akan melakukan beberapa upaya dalam penanggulangan karhutla.
Salah satunya adalah membuat spanduk atau banner dan menyampaikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak membakar hutan, mengingat dampak kebakaran hutan tersebut terhadap kesehatan dan penyakit.
Selain itu, BPBD Kabupaten Bungo juga akan bekerja sama dengan kecamatan dan Datuk Rio dalam mengedukasi masyarakat mengenai bahaya karhutla. Mereka akan mengundang pemateri yang kompeten dalam bidang ini.