Waduh! Obat Kadaluarsa di RSUD Raden Mattaher Belum Dimusnahkan, Nilainya Luar Biasa

Selasa 11-07-2023,12:33 WIB
Reporter : Jambi Independent
Editor : Risza S Bassar

"Tetapi jika itu digunakan di dalam pelayanan kesehatan saya kira juga bisa harus kita hitung, sebagian besar itu dari dana BLUD," ungkapnya. 

BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini 6 Manfaat Konsumsi Sayur Setiap Hari untuk Kesehatan Anda

BACA JUGA:Sidang Pra Peradilan, Ini Kata Kuasa Hukum Yunsak El Halcon, Yusril Ihza Mahendra

Fauzi menilai dengan adanya temuan BPK terhadap obat kadaluarsa di RS Raden Mattaher ini, menunjukan bahwa tidak adanya kematangan dalam perencanaan untuk menjawab kebutuhan yang mengakibatkan obat terkesan mubazir. 

"Itu kan pakai uang rakyat, ya memang harus dipertanggungjawabkan. Saya kira, ini kan temuan BPK, dan program kegiatannya sudah direncanakan. Maka menurut Fraksi Demokrat ini juga dibagian perencanaan itu harus matang, kebutuhan barang barang yang akan dibeli itu, terutama obat. Sayang sampai Rp1,26 miliar itu kadaluarsa," ujarnya

Sebelumnya, Gubernur Jambi Al Haris mengatakan akan mempertanyakan hal tersebut kepada pihak RSUD Raden Mattaher.

"Ini kan masalah teknis, kita belum tahu. Apakah ada pertimbangan-pertimbangan apa, nanti kita ya," katanya setelah mendengar pandangan Fraksi Fraksi di Gedung DPRD Provinsi Jambi. 

BACA JUGA:Jangan Khawatir Soal Rezeki, Ini Rahasia dari Gus Baha Biar Rezeki Lancar Hingga Tujuh Turunan

BACA JUGA:Ambisi dan Tekun, Ini 5 Zodiak Perempuan yang Paling Gigih Mencapai Kesuksesan

Selanjutnya, Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi melalui Wakil Direktur Keuangan Ferdiansyah tak membantah soal temuan obat-obatan kadaluarsa yang belum juga dimusnahkan itu. 

Menurutnya, hal tersebut sudah diusulkan dari instansi farmasi ke direktur. "Sudah disposisi, berarti di bagian aset ke Gubernur, itu sudah tahun 2014, tapi penghapusannya sudah diproses," katanya, dikutip dari jamberita.com.

Ferdiansyah menegaskan, ke depan instalasi farmasi RSUD Raden Mattaher juga harus dapat menyiapkan perencanaan lebih matang. Ini supaya tidak ada lagi obat yang terkesan mubazir karena kadaluarsa.

Menurutnya, fungsi instalasi farmasi itu menjamin ketersediaan obat. Instalasi farmasi harus bisa membuat perencanaan kebutuhan obat berdasarkan histori.

BACA JUGA:5 Shio yang Tidak Suka Berdebat, Harmoni dan Keseimbangan dalam Interaksi

BACA JUGA:Ini Tanggapan Kancab Jargas Kuala Tungkal Terkait Padamnya Gas Sambung Rumah Tangga

"Bisa dilihat dari tahun tahun kemarin, biasa yang dipakai apa, kemudian supaya obat tidak kosong itu harus ada namanya bufferstock minimal, misalnya obat tertentu sekian, kalau sudah melewati minimal, harus diadakan lagi, jangan sampai obat habis, nanti pas pasien butuh obat kosong, susah kita," tuturnya.

Kategori :