JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Minum es teh setelah makan telah menjadi topik yang sering diperdebatkan dalam masyarakat.
Beberapa orang percaya bahwa minum es teh setelah makan bisa berbahaya bagi kesehatan, sementara yang lain menganggapnya hanya sebagai mitos belaka.
Dalam artikel ini, kita akan membedah klaim dan mencari tahu apakah minum es teh setelah makan benar-benar berbahaya atau hanya sekadar mitos.
1. Mitos: Minum Es Teh Membekukan Lemak dalam Makanan
Salah satu mitos yang sering beredar adalah bahwa minum es teh setelah makan akan membekukan lemak dalam makanan yang kita konsumsi.
BACA JUGA:Bisa Berbahaya Jika Salah Waktu, Kapan Waktu Terbaik untuk Olahraga pada Malam Hari?
BACA JUGA:IMI Jambi Dapat 5 Tiket ke PON Aceh-Sumut 2024, Budi Setiawan: Insyaallah Kita Bisa Raih Prestasi
Klaim ini menyatakan bahwa lemak yang membeku akan sulit dicerna dan berpotensi menyebabkan masalah pencernaan dan penambahan berat badan.
Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.
Proses pencernaan lemak dalam tubuh terjadi di dalam lambung dan usus halus, dan suhu minuman yang kita minum tidak akan berpengaruh pada proses tersebut.
Lemak tetap akan dicerna dan diserap oleh tubuh secara normal tanpa dipengaruhi oleh minuman dingin.
BACA JUGA:Sekalian Cari Atlet Baru, Pengkab Perbakin Muaro Jambi Beri Pengenalan Tembak Reaksi untuk Anggota
BACA JUGA:Selamat, IMI Jambi Pastikan 5 Tiket PON di Cabor Bermotor
2. Mitos: Minum Es Teh Membekukan Darah
Beberapa orang percaya bahwa minum es teh setelah makan dapat membekukan darah dan menyebabkan masalah kesehatan, seperti stroke atau penyakit jantung.