JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Rencana pembangunan stockpile batu bara oleh PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) di Kawasan Aurkenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, telah menjadi perhatian serius.
Kali ini, Komisi I dan Komisi II DPRD Kota Jambi melakukan kunjungan langsung ke lokasi Intake Perumda Tirta Mayang. Lokasinya berdekatan dengan rencana pembangunan stockpile dan pelabuhan batu bara dari PT SAS itu.
Ketakutan muncul karena rencana PT SAS membangun stockpile tersebut berpotensi mengancam distribusi air bersih dari Perumda Tirta Mayang di 3 kecamatan.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Ferdi Sambo Lolos dari Hukuman Mati, Diganti Menjadi Penjara Seumur Hidup
BACA JUGA:WOW! Penjualan Tiket Film Warner Bros 'Barbie' Mencapai 1 Miliar Dolar
Direktur Teknik Perumda Tirta Mayang, Mustazal Khomidi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap rencana pembangunan stockpile dari PT SAS tersebut.
Menurutnya, pembangunan stockpile dan pelabuhan di dekat Intake Aurduri akan mengganggu aliran sumber air bersih yang mengalir ke warga kota Jambi.
Kehadiran tongkang-tongkang besar yang kemungkinan akan sering berlalu-lalang dapat membahayakan Intake Aurduri. Selain itu, potensi tumpahan batu bara di sungai bisa mencemari air dan mengancam kesehatan masyarakat.
Mustazal Khomidi menyebutkan bahwa sekitar 20 ribu pelanggan Perumda Tirta Mayang bergantung pada sumber air bersih dari Intake Aurduri ini. Pelanggan tersebut tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Alam Barajo, Kota Baru, dan Telanaipura.
BACA JUGA:Ratusan Warga SAD di Muaro Jambi Terancam Terisolir, Akibat Jalan Rusak Parah
BACA JUGA:10 Shio yang Mudah Terbawa Emosi, Apa Kamu Termasuk?
"20 ribu pelanggan ini tersebar di wilayah Kecamatan Alam Barajo, Kota Baru dan Telanaipura," katanya.
Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Junedi Singarimbun, mengemukakan pertanyaan mengenai izin yang dikeluarkan oleh provinsi.
Junedi mengingatkan bahwa di lokasi tersebut terdapat Intake Aurduri yang merupakan sumber air bersih untuk masyarakat Kota Jambi.
Kehadiran rencana stockpile dan pelabuhan batu bara yang dekat dengan intake ini mengundang keprihatinan. Junedi berpendapat bahwa jika masyarakat menolak rencana ini, izin tersebut harus direvisi.