Wisnu Hindadari, Direktur Utama PT Pertamina EP, mengemukakan harapannya bahwa melalui investasi yang dicanangkan oleh mitra KSO, produksi migas dapat tumbuh hingga 50% dalam rentang waktu 3-5 tahun mendatang.
BACA JUGA:5 Shio yang Cepat Belajar dan Memahami Hal Baru, Adaptasinya Bagus
BACA JUGA:Promo Alfamart Hari ini, Ada Produk Serba Gratis
Peningkatan ini tidak hanya akan memberikan manfaat finansial bagi pihak-pihak terkait, tetapi juga akan mendukung target nasional dan memberi kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia.
Perubahan perjanjian KSO ini juga mendapatkan dukungan dari pemerintah, sebagaimana diutarakan oleh Benny Lubiantara, Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas.
Menurutnya, pemerintah mendukung langkah-langkah yang mengarah pada peningkatan produksi dan cadangan migas nasional.
Di tengah perubahan paradigma energi global, pemerintah berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi sumber daya migas dalam rangka menjaga keamanan pasokan energi.
BACA JUGA:6 Zodiak yang Paling Menjaga Image: Berfokus pada Citra Diri
BACA JUGA:Dampak El Nino di Indonesia, Sejumlah Warga Dibeberapa Daerah Mulai Kekeringan
Langkah-langkah awal dalam bentuk penambahan program kerja dan komitmen investasi adalah tanda positif menuju peningkatan produksi migas.
Saat ini, total produksi dari semua KSO di WK PEP telah menyumbang produksi minyak bumi sebesar 2.452 BOPD, berkontribusi pada pencapaian target kerja perusahaan.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen investasi yang lebih besar, PT Pertamina EP dan mitra KSO berharap dapat mencapai target ambisius untuk produksi minyak sebesar 1 juta BOPD dan gas sebesar 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.
Langkah ini tidak hanya akan menguntungkan perusahaan dan mitra, tetapi juga akan mendukung kebutuhan energi nasional serta perkembangan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. *