"Kemacetan ini terjadi karena perusahaan batu bara yang tidak komit dengan kesepakatan. ATJ menarik diri dari kondisi nini, sepanjang sikap mereka seperti itu," kata dia.
BACA JUGA:Tim Ekspedisi Merah Putih Atap Sumatera Tiba di Kerinci, Kondisi Peserta Sehat, Bugar dan Kenyang
BACA JUGA:Bukan Soekarno-Hatta, Ternyata Ini Bandara Pertama di Indonesia, Simak Jejak Sejarahnya di Sini
Ternyata menurut dia, n iat baik Asosiasi Transportir Batu Bara Jambi (ATJ) dalam mencari solusi carut marutnya angkutan batu bara di Provinsi Jambi, tak sepenuhnya disambut baik.
Pasalnya, dari 51 perusahaan batu bara yang terdata oleh ATJ, sebagian besar tak mengikuti kesepakatan bersama.
Kesepakatan yang dimaksud adalah, iuran Rp50 ribu per trip tidak dibebankan ke sopir angkutan batu bara. Iuran tersebut harus berasal dari perusahaan batu bara.
Menurutnya, awalnya saat dicapai kesepakatan, semua setuju bahwa iuran Rp50 ribu tersebut tidak dibebankan ke sopir. "Bahkan beberapa sudah menaikkan harga. Seharusnya sopir tidak dibebankan," kata Karyadi.
BACA JUGA:5 Shio yang Tidak Suka Debat, Lebih Baik Mengalah dan Netral
BACA JUGA:6 Zodiak Perempuan yang Paling Hobi ke Salon, Tampil Cantik jadi Perhatian Nomor 1
Iuran tersebut lanjutnya, salah satunya digunakan untuk membiayai satgas yang disebar di sepanjang jalan yang dilalui angkutan batu bara.
Hasilnya menurut Karyadi, memang sejauh ini lalu lintas angkutan batu bara sudah cukup kondusif. "Satgas selalu siaga di lapangan," kata dia.
Nah belakangan, ternyata ada perusahaan batu bara yang tidak mengikuti kesepakatan awal.
"Mungkin karena sekarang jalan sudah lancar, mereka (perusahaan batu bara) keenakan, dan jadi pura-pura tidak tahu," kata Karyadi.
BACA JUGA:Turun Harga, Ini Spesifikasi iPhone 14
BACA JUGA:Mengupas 9 Manfaat Minum Air Tebu, Salah Satunya untuk Tekanan Darah
Hitung-hitungan dia, tak sampai 10 perusahaan batu bara yang hingga kini masih menaati kesepakatan awal. "Jadi wajar saja kalau sopir menjerit. Wajar saja kalau masalah batu bara di Jambi ini tidak pernah beres," katanya kesal. *