JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ketertarikan terhadap isu keseteraan gender, sudah muncul sejak wanita ini duduk di bangku kuliah.
Pemilik nama lengkap Wenny Ira Reverawati ini, sudah tertarik dengan isu-isu perempuan.
Tapi pemikiran Wenny-sapaannya-tak hanya sampai di situ saja. Wenny mampu mengolaborasikan isu kesetaraan gender dengan kebutuhan lingkungan sekitar.
Sebuah kolaborasi antara kesetaraan gender, dengan daur ulang sampah dalam pembangunan desa.
BACA JUGA:Ini 6 Shio yang Dipercaya Orang Tionghoa Punya Energi Pemikat Rezeki yang Kuat
BACA JUGA:Hobi Nyimeng, Ibu 4 Anak ini, Terancam 7 Tahun Penjara
Kalimat di atas bukan sekadar omongan belaka. Wanita berjilbab ini, memang sudah mengaplikasikan hal tersebut di kehidupan nyata. Beberapa tahun silam. Tepatnya di mulai pada 2015.
Dalam sebuah kesempatan, Wenny menceritakan pengalamannya. Pada tahun 2015, wanita kelahiran Desa Pematang Kancil, Kabupaten Merangin, dipercaya untuk menjalankan sebuah kegiatan di salah satu kampus. Isinya tentang pengembangan masyarakat desa.
"Dari situ, saya dan tim melakukan pemetaan sosial," kenang Wenny. Mereka memulai program itu di Desa Penyengat Olak, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
Wenny saat itu berpikir keras, bagaimana bisa mengkombinasikan tentang pengembangan masyarakat desa dengan isu perempuan yang memang menjadi minatnya itu.
BACA JUGA:6 Zodiak Perempuan yang Mudah Tersinggung
BACA JUGA:Info Loker BUMN 2023, BPJS Kesehatan Buka Lowongan 4 Posisi Strategis, Ini Syarat dan Ketentuannya
Akhirnya, dia mengorganisir para perempuan di Penyengat Olak. Mereka lalu berkumpul. Saat itu dia menawarkan dua isu. "Kesehatan dan lingkungan," kata Wenny.
Isu lingkungan yang ditawarkan Wenny saat itu, adalah bagaimana bisa mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang berguna, bahkan membantu perekonomian.