Kisah Wenny Ira Reverawati, Angkat Kesetaraan Gender di Penyengat Olak Lewat Daur Ulang Sampah

Selasa 15-08-2023,09:16 WIB
Reporter : Jambi Independent
Editor : Risza Saputra B

"Pada 2017 mereka mulai bisa mengembangkan sendiri," kenang Wenny. Akhirnya, para perempuan di sekolah bank sampah itu pun menemukan ritmenya. Mereka pun fokus mendaur ulang sampah plastik dan kertas koran.

Kertas koran, potongan-potongan maupun, botol maupun gelas plastik, didaur ulang menjadi berbagai macam barang. Seperti vas bunga, kotak pensil, kotak tisu, dan lainnya.

Usaha mereka ini ternyata tak sia-sia. Produksi mereka yang merupakan hasil dari daur ulang sampah, bahkan sudah pernah dipamerkan. 

Kegiatan positif Wenny dan perempuan di Penyengat Olak ini, ternyata juga mendapat dukungan dari pemerintah desa.

BACA JUGA:Warga Tiga Desa di Muaro Jambi Blokir Jalan, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Tips Menghindari Perangkap Pinjol bagi Mahasiswa

Wenny dan timnya sukses mendapatkan legalitas, berupa Surat Keputusan Pembentukan Sekolah Bank Sampah Penyengat Olak.

"Kegiatan mereka artinya sudah masuk dalam anggaran desa," kata Wenny. Itu artinya, Sekolah Bank Sampah Perempuan Penyengat Olak, sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

Tentu saja, itu berati ada dana yang bakal mendukung kegiatan para perempuan hebat di sana.

Upaya Wenny tak hanya sebatas itu saja. Dia belum puas. Perempuan di sana tak boleh hanya memproduksi hasil daur ulang sampah di tingkat desa.

BACA JUGA:Waw, Beberapa Zodiak ini Suka Memberikan Hadiah Mewah saat Temannya Berulang Tahun

BACA JUGA:4 Tips Memilih Skincare Aman untuk Ibu Hamil demi Kecantikan Kulit yang Sehat

Dia pun dengan gigih mempromosikan hasil karya dari Sekolah Bank Sampah Perempuan Penyengat Olak. "Saya dampingi untuk membuat jejaring seperti ke dinas-dinas, sekolah dan lainnya," kata Wenny.

Upaya itu berhasil. Beberapa produk bahkan sudah dipasarkan di Kota Jambi. 

Kategori :