Esok harinya, Ki Hajar berangkat menuju lereng Gunung Telomoyo untuk memulai pertapaannya. Sementara Ki Hajar mendalami pertapaannya, Nyai Selakanta dengan sabar menanti pulangnya sang suami.
BACA JUGA:Ini 4 Shio Cerdas dalam Mencari Uang, Cuan Terus sampai Kaya Raya
BACA JUGA:Orang Muda Ganjar Jambi Adakan Berbagai Macam Perlombaan Dalam Memeriahkan HUT ke-78 RI
Waktu berlalu, minggu demi minggu, bulan demi bulan, namun Ki Hajar tak kunjung kembali. Ketidakpastian pun merasuki hati Nyai Selakanta.
Pada suatu hari, Nyai Selakanta merasakan keadaan tubuhnya yang berubah. Mual dan muntah yang dirasakannya menunjukkan tanda-tanda kehamilan.
Percayalah, tanda-tanda ini benar adanya. Saat akhirnya Nyai Selakanta melahirkan, tak seorang pun yang menyangka bahwa bayi yang lahir adalah seekor naga.
Bayi yang luar biasa ini kemudian diberi nama Baru Klinthing, mengambil nama dari tombak milik Ki Hajar. 'Baru' mengandung arti sebagai keturunan Brahmana, sementara 'Klinthing' bermakna lonceng.
BACA JUGA:Harus Banyak Bersabar, Deretan Zodiak ini Lambat Respon Pesan Masuk
BACA JUGA:Waspada!! Ini Tips Aman Mengatasi Bahaya Blind Spot Ketika Berkendara
Meskipun berwujud naga, Baru Klinthing memiliki kemampuan berbicara layaknya manusia, sebuah keajaiban yang memukau Nyai Selakanta.
Kesadaran Nyai Selakanta akan keunikannya membuatnya merasa canggung dengan penduduk desa. Ia bermaksud membawa Baru Klinthing jauh dari mereka ke Bukit Tugur.
Tetapi sebelum itu, ia harus merawat naga remaja tersebut dengan baik hingga ia cukup kuat untuk menempuh perjalanan jauh menuju Gunung Telomoyo.
Dalam perkembangannya, ia merasa penasaran tentang ayahnya. Nyai Selakanta, ibu Baru Klinthing, merasa bahwa sudah tiba saatnya anaknya mengetahui identitas sang ayah.
BACA JUGA:Diduga Buang Limbah ke Sungai, Ini Penjelasan PKS Bunut
BACA JUGA:Loker Remote untuk Lulusan Komunikasi Terbaru Agustus 2023, Ini Syarat dan Ketentuan yang DIbutuhkan
Dengan penuh keyakinan, Nyai Selakanta memutuskan untuk membimbing Baru Klinthing menyusuri perjalanan menuju lereng Gunung Telomoyo, tempat ayahnya sedang bertapa.