Perjalanan ini tak hanya sekadar penemuan identitas ayah, tapi juga membawa tugas besar bagi Baru Klinthing. Nyai Selakanta meminta anaknya untuk membawa pusaka tombak milik ayahnya.
Pusaka ini menjadi tanda pengenal yang akan membuktikan bahwa Baru Klinthing adalah anak dari sang pertapa.
Tiba di lereng Gunung Telomoyo, Baru Klinthing menemukan ayahnya sedang dalam posisi bersemedi.
BACA JUGA:Doa Menagih Hutang Agar Cepat Dilunasi, Insya Allah Langsung Dibayar Sama yang Ngutang!
BACA JUGA:Mandiri Banget, Ini 5 Zodiak Perempuan Punya Mental Baja, Anti Cengeng Deh...
Dengan sikap tulus, Baru Klinthing bersembah sujud di hadapan ayahnya, sambil menjelaskan asal-usul dan identitas dirinya.
Meskipun awalnya Ki Hajar, sang ayah, ragu dan sulit mempercayai bahwa anaknya berwujud naga, bukti yang dihadirkan oleh Baru Klinthing membuka hati Ki Hajar. Pusaka tombak Baru Klinthing menjadi bukti akhir yang membenarkan identitas putranya.
Namun, Ki Hajar merasa butuh bukti yang lebih kuat. Dia memberikan tugas pada Baru Klinthing untuk mengelilingi Gunung Telomoyo sebagai ujian terakhir.
Dengan kekuatan dan kemampuannya, Baru Klinthing mampu melingkari gunung tersebut, membuktikan bahwa dia memang anak Ki Hajar.
BACA JUGA:5 Zodiak Perempuan dengan Garis Tangan Bagus, Hidup Enak dan Disenangi Banyak Orang
Ketika akhirnya Ki Hajar mengakui kebenaran ini, ia memberikan tugas baru pada Baru Klinthing. Putranya diminta untuk bertapa di Bukit Tugur agar dirinya bisa berubah menjadi manusia.
Ini adalah langkah penting dalam perjalanan Baru Klinthing untuk menemukan jati diri dan menjalani transformasinya.
Namun, cerita ini tidak berakhir di situ. Ada sebuah desa bernama Pathok yang dipenuhi oleh penduduk yang angkuh dan sombong.
Saat desa ini merayakan hasil panen dengan pesta besar, mereka menangkap Baru Klinthing dan memotong-motongnya untuk dijadikan hidangan.
BACA JUGA:Ternyata! Inilah Asal Usul Bantal Guling di Indonesia, Mengungkap Jejak Sejarah yang Menarik