KOTA JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kota Jambi menghadapi tantangan serius dalam hal jarak pandang pada hari Minggu tanggal 3 September 2023.
Menurut Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jambi, Nabila, jarak pandang Kota Jambi hari itu hanya mencapai 4.500 meter.
Hal ini kata dia, jauh di bawah kondisi normal yang biasanya mencapai 10.000 meter.
Meskipun cuaca di Kota Jambi terlihat cerah dan berawan pada hari Minggu tersebut, udara kabur menjadi penyebab utama penurunan drastis ini.
BACA JUGA:7 Shio yang Menjadi Kebanggaan Keluarga, Pribadi dan Sikapnya Sangat Baik
BACA JUGA:10 Cara Menghadapi Debt Collector Saat Menagih Galbay Pinjol
Nabila menjelaskan bahwa salah satu faktor penyebab utama udara kabur adalah kondisi atmosfer yang stabil.
Panas bumi yang biasanya naik ke atmosfer di pagi hari tidak bisa lepas, sehingga menyebabkan partikel udara berkerumun di sekitar permukaan bumi, menciptakan efek kabut.
Nabila menjelaskan, "Kondisi ini berbeda dengan musim hujan, di mana atmosfer cenderung lebih labil, sehingga udara di permukaan bumi lebih mudah terangkat ke atas dan jarak pandang menjadi lebih baik."
Meskipun jarak pandang mengalami penurunan yang signifikan, BMKG telah memastikan bahwa situasi ini belum mempengaruhi operasional penerbangan di Kota Jambi.
BACA JUGA:6 Zodiak yang Mudah Merasa Kasihan melihat Orang Lain Susah
BACA JUGA:Viral Emak Emak Keluhkan Layanan Perumda Tirta Muaro Jambi, 2 Minggu Air Tak Mengalir
Tidak ada laporan gangguan penerbangan yang disampaikan oleh pihak bandara setempat.
Nabila juga mencatat bahwa musim kemarau diperkirakan akan berlanjut hingga Oktober, dengan puncak kemarau terjadi pada Agustus dan September.
Namun, hingga saat ini, Kota Jambi belum mengalami dampak dari kabut asap yang sering kali terjadi selama musim kemarau. Pantauan mengenai asap bergantung pada citra satelit Himawari BMKG.