JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Memasuki tahun kedua, Festival Sedekah Bumi Tanjung Sari kembali diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Jambi. Gelaran festival budaya yang berakar pada tradisi masyarakat tersebut, sukses memantik antusias masyarakat Kota Jambi.
Diselenggarakan bertempat di area persawahan RT 24 Kelurahan Tanjung Sari Jambi Timur, pada Sabtu pagi, 16 September 2023 festival yang kini masuk menjadi agenda tetap kalender wisata Kota Jambi itu diawali dengan semarak rangkaian arakan nasi tumpeng, panen padi sawah dan makan bersama ditengah sawah.
Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Jambi Dr. dr. H. Maulana, MKM, Anggota DPRD Kota Jambi Sutiono, OPD Pemkot Jambi, serta tokoh masyarakat, adat dan agama di wilayah Kecamatan Jambi Timur. Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Jambi, dr. Hj. Nadiyah, dalam kesempatan itu hadir menjadi juri penilai nasi tumpeng dan kostum busana terbaik yang turut diperlombakan dalam festival tersebut.
Dalam arakan, tampak semua peserta festival mempertontonkan beragam kreasi nasi tumpeng yang disajikan secara unik. Ada yang ditandu menggunakan wadah khusus berbentuk rumah, ada yang berbentuk tugu keris, ada yang tampil dengan rupa warna dan aneka kreasi menarik lainnya. Para penandu atau pembawa nasi tumpeng pun tidak mau kalah, tampil dengan beragam warna balutan busana adat melayu Jambi, yang menambah semarak kekhasan nuansa adat budaya Melayu Kota Jambi.
BACA JUGA:Warga Tutup Akses Jalan, Hampir 4 Hari Supir Truk Batu Bara Terjebak Tak Bisa Beroperasi
Wakil Wali Kota Jambi Maulana dalam sambutannya, sampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta dan masyarakat yang begitu antusias menyemarakkan agenda wisata Kota Jambi itu. Maulana berharap gelaran tersebut terus dilestarikan kedepannya, sebagai salah satu agenda wisata budaya unggulan di Kota Jambi.
Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak dan masyarakat, karena ini cukup unik dan langka. Di tengah Kota Jambi, ada kegiatan wisata bersawah, sedekah bumi, sebagai wujud syukur atas hasil bumi yang dihasilkan selama setahun. Mudah-mudahan ini berlangsung terus kedepannya, walaupun ini adalah terakhir di masa jabatan kami. Saya dan Pak Wali Kota, 7 November akan mengakhiri jabatan ini. Mudah-mudahan berlanjut terus dan lebih besar lagi," ujar Maulana.
Maulana juga berharap, dengan dijadikannya sebagai agenda tahunan wisata, lokasi festival tersebut juga terus dapat berbenah agar makin menarik pengunjung dan skala promosi kegiatannya meluas hingga keluar Kota Jambi.
"Kedepan ini menjadi perhatian kami (Pemkot Jambi-red.) untuk membenahi lokasi ini agar lebih representatif. Irigasinya agar diperbaiki kembali, agar petani dapat panen lebih dari sekali dalam setahun. Akses jalan kembali diperlebar .dan sarana lainnya dilengkapi. Semoga niat kita ini kedepan, menjadikan festival ini lebih besar dan berkembang diridhoi Allah Subhanahu Wa Ta'ala," pungkasnya.
BACA JUGA:Ini 6 Isi Maklumat Lembaga Adat Rumpun Melayu se-Sumatera Terkait Masyarakat Melayu Rempang-Galang
BACA JUGA:4 Amalan Agar Hutang Pinjol Cepat Lunas Menurut Ajaran Rasulullah SAW
Pemkot Jambi saat ini memang serius dalam meningkatkan daya tarik dan promosi wisata Kota Jambi. Dengan rutin menggelar beragam agenda wisata yang kental dengan nuansa adat, budaya dan agama, diharapkan dapat memancing minat wisatawan untuk berkunjung di Kota Jambi.
Adapun agenda rutin kalender wisata Kota Jambi antara lain, Haul Pengeran Wirokusumo dan Haul Tuanku Keramat Tambak, Festival Cap Go Meh Kota Jambi, Pemilihan Bujang Gadis Kota Jambi, Festival Sedekah Bumi Tanjung Sari, Festival Muharram, Pekan Beselang Anak Negeri Kelurahan Eka Jaya, Penampilan Seni Melayu, Festival Kuliner Danau Sipin, Lomba Pacu Perahu dan Ketek Hias, Festival Takbir Keliling Kota Jambi, Festival Layang-layang, Carnaval Angso Duo, dan Festival Bonsai. *