Beliau sebelumnya mengangkat isu tersebut saat Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI pada 13 September 2023.
BACA JUGA:Mau Pinjam KUR BRI? Cek Tabel Cicilannya Hari Ini Senin 2 Oktober 2023, Pinjaman Hingga Rp 100 Juta
BACA JUGA:Bawaslu Minta KPU Lakukan Pencermatan Terhadap Caleg Tersangka
Menurutnya, konflik selalu muncul ketika Indonesia memiliki proyek besar yang akan digarap, dan orang asing cenderung tidak suka melihat Indonesia berkembang maju.
Bahlil juga mencatat adanya pernyataan dari warga asing di media sosial, seperti TikTok, yang menyuarakan kekhawatiran terhadap proyek tersebut.
Pertanyaannya, mengapa warga asing begitu tertarik untuk ikut campur dalam urusan Indonesia?
Sementara itu, Proyek Rempang Eco City sendiri adalah upaya ambisius untuk mengubah Pulau Rempang menjadi sebuah pusat kegiatan ekonomi yang terintegrasi.
BACA JUGA:Mau Pinjam KUR BRI? Cek Tabel Cicilannya Hari Ini Senin 2 Oktober 2023, Pinjaman Hingga Rp 100 Juta
BACA JUGA:Faradilla Zahara Bachyuni Buka Lomba PKK Kabupaten Muaro Jambi
Pengembang utama proyek ini adalah PT Makmur Elok Graha (MEG), dengan nilai investasi mencapai sekitar Rp381 triliun hingga tahun 2080 mendatang.
Tahap pertama dari proyek ini melibatkan Xinyi Group, investor asal China, dengan investasi sekitar Rp175 triliun.
Meskipun proyek ini memiliki potensi besar untuk memajukan daerah dan menciptakan lapangan kerja, tantangan terkait penolakan warga dan campur tangan pihak asing tetap menjadi isu yang harus diatasi.
Pernyataan Bahlil memunculkan banyak pertanyaan dan keraguan dalam masyarakat.
BACA JUGA:Asyik, 23 Desa di Tebo Dapat Tambahan Dana Desa Rp3,2 Milyar, Desa Mana Saja?
BACA JUGA:Keluarga Curiga dengan Kematian Mahasiswi di Merangin, Polisi Bongkar Makam untuk Autopsi
Apakah pihak asing benar-benar terlibat dalam konflik ini, dan apa motif mereka?