Seperti diketahui, dalam dua hari kemarin sejumlah wilayah di Jambi sempat diguyur hujan. Namun, curah hujan tersebut tidak terlalu lebat.
BACA JUGA:Bye-bye Kriput, Ini 4 Tips Riasan Sederhana untuk Wanita Usia 40-an
BACA JUGA:Komedian Bedu Bantah Keras Jika Terlilit Utang Pinjol Sampai Jual Rumah
Hingga saat ini musim kemarau di Provinsi Jambi masih terus berlangsung. Akibatnya, banyak masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
Selain itu, akibat musim kemarau di beberapa Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berupa hujan buatan untuk mengurangi dampak karhutla dan mengurangi titik hotspot di wilayah Provinsi Jambi.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah mengatakan, deputi kedaruratan mengambil kesimpulan untuk dilakukan TMC atau hujan buatan khsusus di Provinsi Jambi.
BACA JUGA:Tak Kooperatif, Suami Zaskia Gotik Diminta KPK Hadir Usai Mangkir Berulang Kali
Menurut dia, hal ini dilakukan berkaitan dengan banyaknya asap yang mengganggu masyarakat di Provinsi Jambi.
TMC dilakukan sesuai arahan dari Gubernur Jambi, agar kabut asap yang dibawa melalui udara dengan arah angin dari tenggara dapat dikurangi.
"Asap ini masuk ke Kota Jambi. Saya pastikan asap tidak berasal dari karhutla di daerah Provinsi Jambi," katanya, Jumat 6 Oktober 2023.
Bachyuni menjelaskan, hujan buatan dilakukan sejak 3 hingga 7 Oktober 2023. Dalam melakukan TMC, BNPB menyemai 1.500 liter garam yang didatangkan dari Jakarta.
BACA JUGA:10 Tips Mudah Mencegah Keuangan Tidak Merosot
BACA JUGA:Paling Gesit Menghasilkan Uang, Ini 4 Shio Miliki Kecerdasan di Atas Rata Rata, Paling Jenius
Ada sejumlah daerah jadi prioritas hujan buatan ini, yakni wilayah Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Sarolangun dan Jambi bagian barat.