"Ini, kan, jelas pesan moral para nabi kepada umatnya agar kita selalu sabar, kuat, dan tahan menghadapi berbagai bentuk serangan seperti tadi, termasuk dalam konteks pertarungan politik," jelas Toto.
BACA JUGA:Tembak 3 Orang yang Diklaim Mata Mata TNI, Beredar Video Sadis Penyerangan oleh KKB Papua
Lebih jauh Toto mengatakan kebiasaan Prabowo Subianto berjoget gemoy juga menunjukkan kecerdasan Prabowo dalam menanggapi serangan.
Buktinya, tagar ‘gemoy’ berkali-kali menjadi trending di media sosial sehingga melambungkan popularitas Prabowo. Istilah ‘gemoy’ yang banyak dipakai kalangan anak muda pun membuat Prabowo memiliki tempat di pemilih milenial maupun generasi (gen) Z.
“Efek positifnya sangat potensial punya tempat di segmen anak muda, khususnya anak muda berkategori gen Z yang jumlahnya makin besar,” ujarnya.
Peneliti senior di LSI Denny JA itu juga merujuk pada hasil survei lembaganya. Menurut Toto, saat ini publik memiliki pandangan yang berbeda tentang Prabowo dibandingkan pada Pilpres 2019.
BACA JUGA:PTPN VI Pertahankan Pohon Seedling Teh Asli Belanda
BACA JUGA:Pupuk Palsu Banyak Beredar, PT Pupuk Indonesia 'Ngadu' ke Polda Jambi
Saat ini Prabowo dianggap sebagai sosok yang lebih suka bercanda, humanis, tidak emosional, dan tidak gampang terpancing.
"Seperti yang terpotret di survei LSI Denny JA, secara karakter personal, Prabowo hari ini dipersepsi sebagai figur strong leader," tutup Toto. *