Kata Anthony, narasi gemoy ada pada kanal tertentu saja, ia menyarankan para relawan atau capres-cawapres lebih baik fokus tidak banyak melakukan serangan terhadap kompetitornya sebab itu relatif lebih banyak merugikan.
BACA JUGA:8 Tips Menjaga Kesehatan Baterai HP iPhone, Nomor 1 Jangan Sering Dilakukan
BACA JUGA:5 Shio yang Selalu Bersyukur Atas Pencapaiannya, Positif Vibes Banget
“Bahwa gemoy itu kan sangat natural dan tidak bisa membendung bagaimana anak muda begitu menyukai pasangan Prabowo-Gibran. Sementara jika ada pihak yang melakukan serangan-serangan biasanya yang mau menang ini diserang, yang kalah ini panik terus menyerang,” ucapnya.
“Dalam berpolitik ini kan it’s about game saja, siapa yang bisa merebut hati masyarakat siapa yang menghadirkan solusi dan dianggap bisa memimpin 250 juta jiwa penduduk di Indonesia ya itu yang akan keluar menjadi pemenang di Pilpres 2024,” tuturnya.
Lebih lanjut Anthony menyampaikan, tren gemoy sangat diterima oleh anak muda khususnya generasi Z dan milenial karena sesuai dengan gaya bahaya dan kultur mereka.
“Dalam artian ini sangat related dengan anak-anak muda yang memang senang pemimpin yang memang bisa berbicara dengan mereka lebih dekat bisa mendengar aspirasi mereka,” urainya.
BACA JUGA:Asus Memperkenalkan Vivobook Go 14, Lebih Tipis dan Ringan, Ini Harga dan Spesifikasinya
BACA JUGA:4 Shio Kaya Raya tapi Pelit, Hematnya Berlebihan dan Sulit Berbagi
Selain itu, kata Anthony, dipilihnya Gibran sebagai cawapres merupakan representasi keterlibatan secara aktif anak muda di panggung politik serta memberikan kesempatan membangun Indonesia ke depan.
“Kalau pasangan lain menarasikan program anak muda, tapi Prabowo benar-benar bisa hadirkan satu figur anak muda yang bisa dekat dengan masyarakat, bagaimana keterlibatan anak muda hari ini relawan, simpatisan yang didominasi juga anak-anak muda ini turut bekerja, turut berkontribusi untuk membangun Indonesia,” tukas Anthony. *