Tentu saja memasak dinilai lebih hemat dibandingkan selalu membeli makanan siap saji. Mahasiswa bisa merencanakan mingguan atau sebulan sekali untuk belanja bahan makanan sehari-hari.
3. Jangan Sering Nongkrong
Tips terakhir, jika mahasiswa ingin lebih berhemat, jangan memaksakan diri untuk selalu berkumpul dengan teman kuliah hanya karena merasa tidak enak. Tidak ada salahnya berkumpul bersama teman, tapi mahasiswa juga harus memahami batasannya.
Saat jalan-jalan bersama teman, sebaiknya pertimbangkan juga pengeluaran mana yang memang perlu dikeluarkan dan mana yang tidak. Ingat untuk selalu disiplin mengatur keuangan ya.
4. Buat Skala Prioritas
Tak jarang, pengeluaran yang tidak terkendali berasal dari kebutuhan yang sebenarnya merupakan keinginan tertunda. Tentunya, cara pertama dalam menghemat pengeluaran mahasiswa adalah membuat skala prioritas.
Skala prioritas dapat ditetapkan dengan membuat daftar kebutuhan yang harus dibeli dan dibayar. Mulai dari kebutuhan yang paling penting dan mendesak hingga kebutuhan yang dapat ditunda.
BACA JUGA:Mengenal Paizal Kadni, Caleg DPR RI Dari PKB, Ini Sosoknya
BACA JUGA:7 Pengaruh Jika Menggunakan Knalpot Variasi pada Motor
Identifikasi kebutuhan pokok seperti makan, tempat tinggal, dan transportasi. Pastikan kebutuhan ini terpenuhi terlebih dahulu sebelum mempertimbangkan pengeluaran lainnya.
5. Catat Pengeluaran
Cara kedua untuk menghemat uang saku mahasiswa rantau adalah mencatat setiap pengeluaran pokok sekalipun nominalnya tidak seberapa. Sebagai mahasiswa rantau, mencatat pengeluaran menjadi hal yang sangat penting untuk mengelola keuangan dengan efektif.
Meskipun terdengar sepele, dengan pencatatan keuangan ini mahasiswa bisa membuat perkiraan besaran uang yang akan keluar sesuai dengan kebutuhan. Mencatat pengeluaran dapat dilakukan dengan mudah dengan menentukan kategori-kategori pengeluaran seperti makanan, transportasi, sewa, belanja, hiburan, dan lainnya.
Pencatatan ini pun bisa menggunakan cara manual maupun digital. Melalui catatan tersebut, nantinya dapat dijadikan dasar untuk pembuatan pos-pos keuangan selanjutnya, misalnya biaya semester, uang jajan, atau jatah bayar kos.*