JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Buku ini berjudul “Pendidikan Karakter” yang ditulis oleh Prof. Dr. Muchlas Samani dan Drs. Hariyanto, M.S. Merupakan buku cetakan pertama tahun 2011 dan memiliki tebal 264 halaman.
Buku ini ditujukan untuk seluruh anak sekolah, baik dari jenjang SD hingga SMA. Buku ini ditulis agar dapat membantu siswa untuk mengembangkan karakternya. Pada buku ini karakter anak sekolah dibentuk dan dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membentuk karakter seseorang.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi yaitu faktor keturunan seperti perilaku anak yang tidak jauh dari perilaku kedua orang tuanya dan pengaruh ingkungan yang membedakan dirinya dengan orang lain.
Pendidikan karakter dapat membantu siswa mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan hidup seperti perilaku yang kurang baik di kalangan generasi muda masa kini. Pengembangan karakter harus terus berkembang sehingga menjadi ciri dan budaya bangsa. Buku ini dapat mengajarkan dan memberikan jawaban untuk memahami dan menerapkan pendidikan karakter.
BACA JUGA:Mau ‘Adopsi’ Praktek Baik, Disdik Provinsi Sumsel Studi Tiru PPDB ke Disdik Provinsi Jambi
Buku ini membahas tentang teori, konsep, model pembelajaran, praktik dan implementasinya di sekolah. Di Indonesia, pendidikan karakter didasarkan oleh Pancasila. Setiap bagian kepribadian harus dihayati secara menyeluruh oleh kelima sila Pancasila. Terdapat beberapa metode pendidikan karakter yaitu metode bercerita, metode diskusi, dan metode simulasi.
Menyadari pentingnya pendidikan karakter dalam pembangunan bangsa Indonesia, maka pendidikan karakter di Indonesia dilaksanakan sejak tahun 2010 berdasarkan visi dan misi masing-masing sekolah. Nilai-nilai karakter dalam pendidikan meliputi kejujuran, tanggung jawab, kecerdasan, kasih saying, kreativitas, dan gotong royong.
Buku ini termasuk dalam kategori pendidikan formal maupun nonformal. Pembeda antara buku ini dan buku lainnya adalah selain menggunakan bahasa Indonesia, buku ini menggunakan istilah dari bahasa Jawa.
Selain itu juga terdapat istilah dari bahasa Inggris, Batak dan Sunda. Buku ini memiliki beberapa kelebihan yaitu sampul buku ini dilengkapi animasi dan gambar berwarna sehingga terlihat menarik dan seru untuk dibaca.
BACA JUGA:Polri dan Penyedia Jasa Telekomunikasi Gelar Deklarasi Pemilu Damai
BACA JUGA:Tabligh Akbar dan Tasyakuran Masjid Agung Tanjab Timur Menghadirkan Gus Hans Jombang, Ini Jadwalnya
Buku ini dilengkapi berbagai gambar yang menggambarkan pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembaca tidak akan bosan ketika membacanya. Terdapat pula kata-kata bijak di setiap bab sehingga dapat memberikan motivasi kepada pembaca.
Buku ini tidak memandang pendidikan karakter hanya dari satu agama saja, melainkan mencakup berbagai agama seperti Islam, Hindu, Kristen, dan Budha. Penulis tidak hanya mewakili satu pandangan sehingga tanggapan dari agama lain tidak ada pembedaan dan tetap menarik minat pembaca. Pada bab penutup juga terdapat glosarium dan definisi kata-kata asing untuk mempermudah pembaca dalam memahaminya.
Selain kelebihan, buku ini juga memiliki kekurangan yaitu banyak menggunakan contoh dari negara Barat dan tampak lebih mengutamakan budaya Barat dibandingkan budayanya sendiri. Banyak juga kata asing yang harus dianalisis kembali oleh pembaca karena tidak dapat langsung mengerti intinya sehingga pembaca mebutuhkan waktu lebih lama untuk membacanya.