KERINCI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Warga Kerinci mengeluhkan tak adanya perhatian dari pemerintah setempat, termasuk DPRD Kerinci, terkait musibah banjir yang dialami oleh warga di Kerinci.
Diketahui memang ratusan rumah warga di Kerinci kebanjiran, pasca hujan lebat yang terjadi pada Senin, 25 Desember 2023 sore hingga malam hari.
Ini karena Sungai Batang Merao Kembali tumpah.
Salah seorang warga Lubuk Suli kepada media ini mengatakan, bahwa banjir di daerah Depati Tujuh terutama di Desa Lubuk Suli memang menjadi langganan banjir tiap tahunnya.
BACA JUGA:Bea Cukai Musnahkan Jutaan Pakaian Bekas, Minuman alkohol hingga Rokok Ilegal
BACA JUGA:Mau Konsumsi Minuman Kolagen? Perhatikan 6 Hal Ini
Kata dia, tidak ada upaya pencegahan dari pemerintah untuk bisa menangani banjir , usulan pembangunan tembok penahan banjir yang diusulkan sama sekali tidak di respon.
Lanjutnya, janji Pemerintah Provinsi Jambi akan melakukan normalisasi sungai Batang Merao hanya sebatas mimpi bagi warga Kecamatan Depati Tujuh dan Kabupaten Kerinci.
Sama halnya dengan Pemerintah Kabupaten Kerinci juga tidak merespon.
Kesalnya lagi, kata dia anggota DPRD Kerinci sebagai harapan masyarakat menyampaikan aspirasi seperti tidak mendengar keluhan masyarakat soal banjir.
BACA JUGA:Simak, Ini 8 Tips Kembali ke Pola Hidup Sehat Setelah Libur Natal dan Tahun Baru
BACA JUGA:8 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Mata
“Depati Tujuh ini banjir tiap tahun, nyaris tidak ada upaya yang serius dari pemerintah baik pemerintah kabupaten Kerinci maupun Provinsi Jambi, Anggota DPRD Kerinci juga tidak bersuara saat banjir datang, jangan membantu prihatin saja tidak,” ujar sumber media ini.
Kepala BPBD Kerinci mengaku sudah mendapatkan kabar soal adanya banjir di beberapa titik di Kerinci seperti di Siulak, Semurup dan Lubuk Suli.
”Suli ya, ada beberapa titik banjir seperti di Siulak Mukoq dan Desa koto Dua Baru Semurup dan Kecamatan Depati Tujuh, ini akibat hujan lebat di hulu, kabar terbaru di Sungai Tanduk Kayu Aro juga ada banjir,” ujarnya.