JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Malaikat Mikail, salah satu pembesar di kalangan malaikat setelah Malaikat Jibril, memiliki tugas yang luar biasa, seperti menurunkan hujan dan mendistribusikan rezeki kepada makhluk di muka bumi.
Namun, ada suatu peristiwa istimewa di mana Allah memerintahkan Malaikat Mikail untuk menahan matahari, yang pada gilirannya memperlama waktu subuh.
Kisah ini bermula pada saat Rasulullah SAW memimpin salat subuh berjamaah. Tiba-tiba, Malaikat Jibril muncul dan membentangkan sayapnya ke punggung Nabi yang sedang rukuk.
Hal ini membuat rukuk Nabi lebih lama dari biasanya, membingungkan Nabi dan makmumnya. Setelah Jibril pergi, Nabi bisa melanjutkan salat.
BACA JUGA:Waduh, Sungai Batang Merao Kerinci Dipenuhi Sampah
BACA JUGA:Bupati Tanjabbar Serahkan Bansos untuk Lansia dan Penyandang Disabilitas
Setelah shalat, sahabat bertanya mengapa Nabi Muhammad SAW memperlama rukuk.
Nabi menjelaskan bahwa ketika rukuk, Jibril datang dan merentangkan sayapnya di punggungnya hingga lama sekali. Tidak mengetahui alasan pasti, Nabi tidak dapat bertanya langsung kepada Jibril.
Namun, Jibril kemudian menceritakan apa yang terjadi kepada Nabi Muhammad SAW. Ali bin Abi Thalib, salah satu Khulafaur Rasyidin, menjadi pusat perhatian Allah.
Saat itu, Ali tergesa-gesa untuk bergabung dengan jamaah shalat, tetapi di depannya ada seorang lelaki tua Nashrani yang berjalan sangat pelan.
BACA JUGA:Mau Daftar CPNS 2024? Catat Nih Syarat yang Diperlukan
BACA JUGA:Ragam Promo Menarik di Minggu Ceria Bersama Honda Sinsen
Ali, sebagai tanda penghormatan, tidak mau mendahuluinya. Allah memerintahkan Malaikat Jibril untuk menahan Nabi dalam rukuk sehingga Ali bisa ikut berjamaah.
Jibril melanjutkan ceritanya, mengungkap bahwa Allah juga memerintahkan Malaikat Mikail untuk menahan perputaran matahari dengan sayapnya, sehingga waktu subuh menjadi lebih lama, menunggu Ali hadir.
Nabi terkagum dengan kepedulian Allah terhadap Ali. Ketika Nabi memanggil Ali untuk mengonfirmasi, Ali menjelaskan bahwa ia tidak mau mendahului lelaki tua tersebut, memuliakannya.