Juru bicara tersebut tidak menyebutkan jumlah peran yang terpengaruh. Belum jelas seberapa banyak orang yang terlibat di perangkat lunak Google Assistant dan tim lainnya.
BACA JUGA:Pilpres 2024, Ketum GSP Yakin Prabowo-Gibran Bakal Menang Sekali Putaran
BACA JUGA:Pj Bupati Muaro Jambi Hadiri Musrenbang Kecamatan Mestong, Ini Pesannya
Reorganisasi tim tertentu terjadi pada saat perusahaan, seperti Microsoft dan Google bertaruh pada adopsi teknologi kecerdasan buatan generatif (AI) yang meningkat menyusul kesuksesan ChatGPT dari OpenAI.
Tahun lalu, Google mengumumkan rencana untuk menambahkan kemampuan AI generatif ke asisten virtualnya.
AI itu akan memungkinkan asisten untuk melakukan hal-hal seperti membantu orang merencanakan perjalanan, atau menerima email dan kemudian mengajukan pjertanyaan lanjutan.
Pada Januari 2023, Alphabet mengumumkan rencana untuk memangkas 12.000 pekerjaan, setara dengan 6 persen dari total tenaga kerja globalnya. Hingga September 2023, Alphabet memiliki 182.381 karyawan secara global. *