JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Oknum kades di Pulau Tengah, Kerinci dilaporkan warga ke Ombudsman.
Apa penyebabnya?
Dia adalah HL, seorang warga lanjut usia (nenek) dari larik RT Batu Hampar, yang saat ini seharusnya menerima bantuan berupa Beras dan Mie Instan dari Provinsi Jambi, disalurkan oleh Pihak Desa Koto Dian.
Namun, tak semua warga mendapat perlakuan yang sama.
BACA JUGA:Gus Kautsar: Gibran Sedang Sibuk Jadi Pribadi yang Berguna Bagi Bangsa
BACA JUGA:Ternyata! Ini 6 Alasan Wanita Lebih Cepat Tua Dibanding Pria
Namun, dalam laporannya ke Ombudsman tadi, HL menjelaskan, ia justru 'cekcok' dengan oknum kepada desa.
Padahal, dia sudah membawa Kartu Keluarga dan data pendataan yang sah.
Di tengah keramaian, oknum Kepala Desa menarik tangannya.
"Saat saya mengambil bantuan itu, dengan membawa bukti KK dan data pembagian, oknum Kepala desa itu tiba-tiba bilang di depan orang banyak, kenapa ambil bantuan. Dan sempat ribut-ribut dan tarik menarik bantuan dengan saya. Saya malu sekali," jelas Ibu HL, yang rumahnya juga ikut terendam banjir.
BACA JUGA:Terkait Laporan Perusakan Kantor Gubernur Jambi ke Polda Jambi, Tursiman: Belum Ada Panggilan
BACA JUGA:Rupanya, Ini yang Menabrak Dermaga Puding Milik Dishub Tanjab Timur
Kepala Desa, yang seharusnya menjadi simbol kepemimpinan dan perlindungan, malah menjadi sumber ketidakadilan.
"Jabatan Kades hanya amanah warga, tidak semestinya berprilaku kasar kepada warga seperti itu," keluh Ibu HL.
Lebih menyakitkan, Ibu HL bukan satu-satunya korban. Ada cerita-cerita tak terdengar lainnya, tentang bagaimana bantuan sosial selama ini diduga hanya mengalir ke orang-orang dekat oknum Kades.