Investor Wajib Tahu, Ini Untung-Rugi Investasi Saham di Pasar Modal

Rabu 21-02-2024,16:53 WIB
Reporter : Surya Elviza
Editor : Surya Elviza

 Harga saham akan mengalami fluktuasi harga sepanjang waktu. Penyebab fluktuasi harga saham adalah permintaan jual dan beli dari investor. Semakin tinggi permintaan beli maka akan membuat harga saham naik.

BACA JUGA:Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani: Rakortek Dapat Percepat Terwujudnya Kota Layak Anak di Provinsi Jambi

BACA JUGA:Teng! Puncak Peringatan HPN 2024, Presiden Jokowi Umumkan Terbitkan Perpres Publisher Rights

 Permintaan beli juga dipengaruhi kinerja perusahaan yang membaik, selain faktor-faktor lain di luar perusahaan, seperti faktor perekonomian, politik, dan stabilitas. Situasi yang mempengaruhi sektor usaha perusahaan juga bisa berdampak pada kenaikan harga saham.

Sebaliknya, ada risiko dari investasi harga saham yang perlu dipahami investor, yaitu ketika mengalami capital loss atau kerugian yang dialami atas menurunnya harga saham sehingga menjadi lebih rendah dibanding harga beli saham tersebut. 

Hal tersebut terjadi karena permintaan jual di pasar lebih tinggi dibandingkan permintaan beli. Hal ini dapat disebabkan oleh kinerja perusahaan yang memburuk, atau situasi eksternal perusahaan yang tidak baik. Apabila situasi tersebut sudah kembali membaik, maka bisa membuat harga saham kembali naik.

Risiko lainnya dari investasi saham adalah jika perusahaan mengalami likuidasi, atau dibubarkan. Dalam aturan perusahaan, jika perusahaan dilikuidasi, maka investor mendapatkan bagian terakhir dari penjualan aset-aset perusahaan. Jika ada sisa aset yang dilikuidasi, setelah perusahaan membayarkan seluruh kewajibannya, maka investor atau pemegang saham baru akan mendapatkan bagiannya yang disesuaikan dengan komposisi kepemilikan sahamnya.

BACA JUGA:Tidak Banyak yang Tahu, ini Cara Atasi Lipatan Tangan agar Tetap Cerah

BACA JUGA:Diduga Bermasalah, TPS 3R Belum di Diserahterimakan ke DLH Sungai Penuh

Agar risiko investasi saham terkelola dengan baik, investor harus rajin mencermati kinerja perusahaan yang wajib dipublikasi sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, investor juga perlu membaca berbagai analisis saham yang dibuat oleh para analis saham yang mengaitkan kinerja perusahaan dengan berbagai faktor eksternal.

Metode lainnya untuk meminimalisasi risiko adalah dengan melakukan diversifikasi portofolio atau memiliki lebih dari satu saham. Semakin terdiversfikasi portofolio yang kita miliki maka akan semakin baik. Oleh karena itu, jika salah satu saham yang dimiliki harganya turun, maka masih ada saham lain yang harganya kemungkinan naik atau tidak turun. Seperti kata pepatah, “jangan simpan telurmu di dalam satu keranjang”. 

Hal ini dikarenakan jika keranjang tersebut terjatuh, maka semua telurnya akan pecah. Begitupula dengan investasi saham, apabila kita hanya memiliki satu saham dan saham tersebut jatuh harganya, maka modal kita pun juga akan menurun nilainya. Akan tetapi, jika kita memiliki banyak saham dalam portofolio investasi, maka ada kemungkinan modal tersebut tetap akan naik apabila salah satu saham mengalami penurunan harga. *

 

Kategori :