Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh praktik istighfar dalam kehidupannya.
BACA JUGA:BPJS Ketenagakerjaan Cabang Muara Bungo Serahkan Santunan JKM kepada Lima Ahli Waris
BACA JUGA:Jelang Arus Mudik, Ketua DPRD Provinsi Jambi Minta Perbaikan Ruas Jalan Dipercepat
Beliau selalu beristighfar sebanyak 100 kali sehari semalam, menunjukkan pentingnya amalan ini dalam menjaga kesucian hati dan mendekatkan diri kepada Allah.
Rasulullah juga mengajarkan kepada umatnya bahwa meskipun dosa-dosanya sebanyak butir pasir di padang pasir, Allah tetap akan mengampuni.
Ini jika hamba-Nya sungguh-sungguh bertaubat dan memohon ampun kepada-Nya.
Rasulullah pernah mengumpulkan orang-orang lalu bersabda yang artinya
BACA JUGA:Warga Semerap Ditemukan Gantung Diri, Tinggalkan Pesan Romantis
BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga Vivo T3 5G, Kini Resmi Diluncurkan
“Hai manusia, bertobatlah kalian kepada Allah, karena aku sendiri bertobat dalam satu hari seratus kali.” (HR. Abu Huarirah)
“Meski dosa-dosamu sebanyak buih lautan, sebanyak butir pasir di padang pasir, sebanyak daun di seluruh pepohonan, atau seluruh bialangan jagad semesta, Allah SWT tetap akan selalu mengampuni, bila engkau mengucapkan doa sebanyak tiga kali sebelum engkau tidur: Astaghfirullahal ‘Adzim al-Ladzii Laailaaha Illa Huwal Hayyul Qayyuumu wa Atuubu Ilaih. (Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Memelihara (kehidupan), dan aku bertobat kepada-Nya).” (HR. at-Tirmidzi).
Sebuah kisah yang terkenal dalam sejarah Islam adalah kisah Nabi Yunus AS.
Ketika Nabi Yunus terjebak di dalam perut ikan paus sebagai hukuman atas sikap tidak sabar terhadap kaumnya, beliau bertaubat dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga Terbaru Infinix Note 40 2024, 3x Lossless Super Zoom
BACA JUGA:HP Samsung Galaxy A24 Banting Harga di Bulan Ramadan 1445 H, Cek Disini
Dengan istighfar yang dalam, Allah mengampuni Nabi Yunus dan menyelamatkannya dari kedukaan.