Kelima, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia juga memberikan pesan pentingnya untuk terus mencari dan mengembangkan soft power yang dimiliki Jambi sebagaisumber pertumbuhan ekonomi baru dan mendorong perekonomian Jambi menjadi lebih berkembang lagi.
Sementara itu, Gubernur Jambi pada sambutannya, menyampaikan apresiasi atas dukungan KPw BI Provinsi Jambi yang secara konsisten terus meningkatkan kolaborasi serta sinergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi, mengawal pengendalian inflasi, hingga meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM Jambi.
BACA JUGA:Gempa Garut Magnitudo 6,5, BMKG Sebut Tak Berpotensi Tsunami
BACA JUGA:5 Makanan Ini Dapat Meredakan Gejala Asam Lambung Kamu, Lho!
Dalam pengukuhan tersebut selain dihadiri oleh Gubernur Provinsi Jambi Al Haris,S.Sos, M.H, juga turut hadir Sekretaris Daerah Kota Jambi Drs. H. A. Ridwan, M.Si,Pimpinan Satuan Kerja di Kantor Pusat BI, Kepala KPw BI Provinsi Sumatra Utara selaku koordinator Perwakilan BI Wilayah Sumatra, Pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pimpinan Perbankan serta Pimpinan Mitra Strategis KPw BI Provinsi Jambi.
Penyerahan dan Peresmian Program Sosial Bank Indonesia
Sementara itu, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Pengukuhan, pada Sabtu 27 April 2024, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti juga melakukan penyerahan secara simbolis serta peresmian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa Green House Infratani (Integrated Farming With Technology Information and Society) yang dilengkapi Internet of Things (IOT) kepada 3 (tiga) Pondok Pesantren yaitu Pondok Pesantren Al Muttaqin di Kabupaten Muaro Jambi, Pondok Pesantren Al Hidayah di Kota Jambi dan Pondok Pesantren Jarinabi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Selain itu, turut diserahkan juga PSBI berupa mesin dan peralatan pendukung pengolahan pupuk kompos, pembangunan gudang pupuk kompos, dan pengembangan Demplot budi daya 3000 ekor ikan patin dan mesin pembuatan pakan ikan mandiri.
Pembangunan Demplot budi daya cabai rawit seluas 1 hektar. Selain bantuan fisik, Bank Indonesia juga turut memfalisitasi dalam hal bantuan teknis berupa capacity building dan pelatihan pengolahan kompos, budidaya dan pengolahan produk olahan ikan patin, budidaya cabai, pemanfaatan teknologi pertanian, serta pelatihan akuntansi keuangan Pondok Pesantren.
Maka, dengan adanya sinergi dan dukungan PSBI tersebut, diharapkan pengembangan ekosistem halal value chain dapat memberikan dampak tidak hanya pada peningkatan pasokan pangan dalam rangka Gerakan Nasional pengendalian Inflasi pangan (GNPIP), namun juga mendukung kemandirian ekonomi Pesantren mengingat perannya yang besar dalam penguatan ekonomi syariah dan perekonomian nasional. *