Mereka mengatakan bahwa perusahaan telah melayani masyarakat Malaysia selama lebih dari 50 tahun.
BACA JUGA:Fakta Menarik Vior Polos Ucap Tidak Kenal Anissa Aziza Didepan Raditya Dika
BACA JUGA:Angin Segar untuk Olahraga Bola Basket, FIBA Bakal Buka Kantor di Indonesia
Fokus mereka, tetap pada penyediaan produk dan layanan berkualitas kepada pelanggan.
"Sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Malaysia melalui keamanan kerja bagi 18.000 anggota tim di Malaysia, yang mana sekitar 85 persen adalah Muslim," kata mereka.
Meski begitu, mereka juga tidak mengungkapkan jumlah gerai atau jumlah pekerja yang terkena dampak.
Menurut situs QSR, hingga saat ini terdapat lebih dari 600 gerai KFC di Malaysia. Sementara, gerai pertama dibuka di Kuala Lumpur pada tahun 1973.
BACA JUGA:Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Kejati Jambi Masuk Sekolah Beri Pemahaman Hukum
Selain itu, penutupan beberapa gerai McDonalds dan Starbucks di Malaysia juga terjadi akibat gerakan boikot produk pro Israel ini.
Jaringan bisnis yang sangat populer ini mengalami perlambatan bisnis akibat boikot terhadap perusahaan-perusahaan yang terkait dengan AS, dan terkait dengan pendirian negara tersebut dalam perang Israel-Hamas.
Sebelumnya, media lokal melaporkan soal boikot atas dugaan hubungan antara KFC dengan Israel.
Sama halnya dengan di negara Indonesia, Malaysia didominasi oleh penduduk beragama Muslim. Mereka ini, dinilai sebagai pendukung setia Palestina.
BACA JUGA:Ternyata Bukan Hanya Air Putih, Minuman Ini Dapat Bikin Ginjal Sehat, Lho!
BACA JUGA:Ibu Hamil Harus Makan Jagung Rebus Karena Akan Mendapatkan Manfaat Ini!
Beberapa merek makanan cepat saji asal Barat lain pun menjadi sasaran boikot atas konflik Israel di Gaza. *