Nah, para orang tua yang menerapkan pola asuh otoritatif mampu menyeimbangkan antara memberikan batasan yang jelas dan tegas, namun tetap hangat dan responsif terhadap kebutuhan sang anak.
- Komunikasi Dua Arah
Ciri-ciri pola asuh otoritatif yang kedua adalah adanya komunikasi dua arah.
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoritatif biasanya mendorong komunikasi terbuka.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Pemerintah Putuskan Batalkan Kenaikan UKT Tahun Ini
BACA JUGA:Polisi Militer Jaga Gedung Kejagung, Ini Penjelasan TNI
Di mana orang tua akan mendengarkan pandangan sang anak dan akan menghargai pendapat anaknya, sekaligus memberikan penjelasan yang jelas mengenai harapan dan konsekuensi.
Yang pada intinya pola asuh otoritatif ini memberikan ruang diskusi antara orang tua dan anak.
- Pemberian Otonomi yang Sesuai
Ciri-ciri pola asuh otoritatif yang ketiga adalah adanya pemberian otonomi sendiri.
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoritatif memungkinkan untuk anak memiliki kebebasan dalam batas-batas yang jelas.
BACA JUGA:Air Rebusan Daun Salam Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi?
Orang tua akan memberikan kesempatan untuk anaknya membuat keputusannya sendiri, sehingga membantu anak mengembangkan rasa tanggung jawab.
- Pendekatan Disiplin yang Adil
Ciri-ciri pola asuh otoritatif yang keempat adalah adanya pendekatan disiplin yang adil.
Maksudnya disiplin diterapkan secara konsisten namun adil yaitu, hukuman untuk anak tidak bersifat menghukum.
Namun bertujuan untuk mengajari dan membantu anak memahami akibat dari tindakan mereka.
BACA JUGA:4 Bahaya Alkohol Bagi Pria, Salah Satunya Dapat Marusak Kualitas Sperma!