PALEMBANG, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Di tengah kemajuan teknologi dan inovasi pendidikan, sebuah sekolah di Palembang, Sumatera Selatan, memperkenalkan pendekatan unik dalam pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
Sekolah Quran Preneur di Palembang kini menerima sampah organik sebagai pengganti iuran SPP.
Heni Nuraini, pencetus ide brilian ini, menjelaskan bahwa inovasi tersebut bertujuan memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan pupuk tanaman.
"Inovasi ini kami lakukan untuk memanfaatkan sampah organik yang kami kelola untuk dijadikan pupuk tanaman," ujar Heni, saat dikonfirmasi di Palembang, Kamis 13 Juni 2024.
BACA JUGA:Lagi Asik Main Layangan, Bocah 6 Tahun di Kuala Jambi Tanjab Timur Jatuh dan Tenggelam
BACA JUGA:Ini Alasan Kenapa Pria Humoris Disukai Pasangannya
Program ini dirancang khusus bagi siswa yatim piatu, memungkinkan mereka untuk bersekolah secara gratis.
Sampah organik yang mereka kumpulkan diolah menjadi pupuk organik yang kemudian diproduksi dan dijual.
Hasil penjualan pupuk ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan administrasi sekolah, baik untuk siswa maupun pengajar.
Tidak hanya berfokus pada produksi dan penjualan pupuk, sekolah ini juga memanfaatkan pupuk tersebut untuk kegiatan pertanian yang dilakukan oleh para siswa.
BACA JUGA:Tak Hanya Enak untuk Lalapan, Daun Kemangi Juga Memiliki Segudang Manfaat Kesehatan
BACA JUGA:Tanaman Teras Anda Cepat Mati? Ini Dia Tipsnya Agar Tetap Sehat dan Segar
Dengan demikian, siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga belajar bercocok tanam, yang mendongkrak kreativitas mereka.
Hasil dari kegiatan pertanian ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan siswa serta dijual untuk mendapatkan tambahan dana.
Heni mengungkapkan bahwa ide ini awalnya hanya untuk mengisi bak sampah yang dibuat oleh sekolah.