Namun, seiring waktu, ia melihat potensi besar dalam produksi pupuk organik.
BACA JUGA:International Surfing Day, Ini 10 Pantai Terbaik untuk Surfing di Indonesia
BACA JUGA:Persatuan Wanita Patra Zona 1 Serahkan Bantuan ke Lapas Perempuan Jambi
Kini, sekolah dan para siswa mampu memproduksi ratusan liter pupuk setiap bulannya, mengubah sampah menjadi sumber daya yang berharga.
Inovasi ini tidak hanya memberikan solusi finansial bagi siswa yang kurang mampu, tetapi juga mengajarkan mereka nilai-nilai keberlanjutan dan kewirausahaan sejak dini.
Program ini membuktikan bahwa dengan kreativitas dan dedikasi, masalah sampah bisa diubah menjadi peluang yang bermanfaat bagi pendidikan dan lingkungan.
Dengan keberhasilan program ini, Sekolah Quran Preneur di Palembang telah menjadi contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa, menjadikan sampah sebagai alat edukasi yang efektif dan sumber pendapatan alternatif. *