"Selain Bioflok itu, bantuan ditahun ini ada juga untuk pengolahan dan alat tangkap, berupa Sarpras tangkap," ungkapnya.
BACA JUGA:Unit Reskrim Polsek Jelutung Tangkap 2 Spesialis Pembobol Rumah, Salah Satunya Mahasiswa
BACA JUGA:2 Hari Berturut-turut, H Abdul Rahman Penuhi Undangan Warga Seberang Kota Jambi
Hendri juga menuturkan, ada dua keuntungan dari program budidaya dengan menggunakan pola Bioflok ini. Yaitu, untuk segi biaya lebih murah jika dibanding dengan pola budidaya lainnya.
Selain itu, untuk pemeliharaannya juga sangat gampang. Sebab, proses pergantian airnya bisa dikontrol, jika dibandingkan dengan kolam atau kerambah.
"Program budidaya ikan dengan media kerambah yang kita lakukan pernah mengalami kegagalan. Sebab, wilayah kita ini merupakan jalur pelayaran, jadi ada kerambah yang tertabrak kapaln air. Dan juga ada kerambah kita yang rusak dan jebol akibat banjir besar yang melanda wilayah kita beberapa bulan yang lalu," tuturnya.
Nantinya, pembudidayaan yang akan dilakukan di media Bioflok itu adalah ikan konsumsi.
BACA JUGA:Simak! Jadwal Lengkap Euro 2024
BACA JUGA:Latihan Perang di Puslatpur Martapura, PLN Lahat Siapkan Listrik Handal
Pihak Dinas Perikanan juga akan melakukan budidaya Udang Paname yang menjadi primadona bagi kalangan pembudidaya hasil laut, sebab memiliki nilai ekonomis yang cukup baik dan juga banyak diminati di pasaran.
"Guna memaksimalkan program ini, kami juga akan menyiapkan penyuluh yang akan mendampingi setiap kelompok pembudidaya. Jadi di setiap kecamatan itu ada dua orang penyuluh," pungkasnya. *