Meski PKS menjadi partai pemenang di Jakarta, mereka belum mampu mencalonkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur secara mandiri.
BACA JUGA:Gubernur Al Haris Resmi Membuka Festival Batanghari, Mendorong Ekonomi dan Mengangkat Budaya Jambi
BACA JUGA:DPRD Provinsi Jambi Gelar Rapat Paripurna dengan 3 Agenda Ini
Kondisi ini menunjukkan bahwa koalisi yang dibentuk oleh PKS masih menghadapi tantangan besar dalam mencapai stabilitas politik yang diperlukan untuk memenangkan Pilkada.
Dalam upayanya menjaga hubungan baik dengan semua partai politik, PSI tetap berharap dapat menemukan sinergi terbaik untuk Pilkada mendatang.
Kaesang percaya bahwa dengan menjaga komunikasi yang baik, PSI dapat menemukan mitra koalisi yang tepat untuk memperjuangkan visi dan misi partai dalam Pilkada.
Pendekatan Kaesang yang terbuka dan fleksibel dalam berkoalisi menunjukkan bahwa PSI siap untuk beradaptasi dengan dinamika politik yang ada, demi mencapai tujuan bersama dalam Pilkada 2024.
BACA JUGA:Bela Asniati Guru TK, Ketua DPRD Provinsi Jambi Siap Pasang Badan Bayar Rp75 Juta
BACA JUGA:Kadis Kominfo Kota Jambi Presentasikan Kiat Kehumasan Pada Bimtek Panwascam se-Kota Jambi
Dengan demikian, meski menghadapi penolakan dari PKS, PSI tetap optimis dalam mencari dan membentuk koalisi yang solid dan efektif untuk masa depan politik yang lebih baik. *
Artikel ini juga tayang di disway.id, dengan judul PKS Tutup Pintu Koalisi dengan PSI, Kaesang Pangarep: Itu Terserah Mereka