Pasca Pilkada: Perspektif Sekretaris Jenderal IMKS-J

Pasca Pilkada: Perspektif Sekretaris Jenderal IMKS-J

Pasca Pilkada: Perspektif Sekretaris Jenderal IMKS-J--Jambi Independent

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sekretaris Jendral Ikatan Mahasiswa Kerinci-Sungai Penuh Jambi (IMKS-J) menyampaikan perspektifnya perihal pemilihan kepala daerah (Pilkada) telah selesai, meninggalkan dinamika yang mengiringi proses demokrasi ini.

Pilkada bukan hanya soal siapa yang menang dan kalah, melainkan momentum untuk menilai sejauh mana kita sebagai masyarakat menjalankan nilai-nilai demokrasi, menjaga persatuan, dan menyelesaikan perbedaan dengan kepala dingin.

Pasca Pilkada, tantangan terbesar bukan lagi pada hitungan suara, tetapi pada rekonsiliasi sosial. Banyak energi yang terkuras, opini yang berseberangan, bahkan relasi yang mungkin sempat renggang.

Namun, inilah waktu untuk menyatukan kembali tali silaturahmi dan menatap masa depan bersama, tanpa sekat pilihan politik.

BACA JUGA:Ekonomi Jepang Alami Kontraksi Terbesar dalam Delapan Bulan: Apa Penyebabnya?

BACA JUGA:Waktu Terbaik untuk Mendapatkan Tiket Pesawat Murah

Sebagai Sekretaris Jenderal Ikatan Mahasiswa Kerinci Sungai Penuh (IMKS-J), Mhd Iidfi Hanif ingin menekankan bahwasanya.

"pemuda dan masyarakat harus menjadi katalisator perdamaian. Jangan sampai perbedaan politik menjadi alasan retaknya persaudaraan. Sebaliknya, jadikan perbedaan itu kekuatan untuk saling melengkapi dan memberikan kritik konstruktif kepada pemimpin yang terpilih," ujarnya

Mhd Iidfi Hanif juga mengajak seluruh pemuda dan masyarakat Kerinci untuk mengawal jalannya pemerintahan baru dengan ingegritas, tanggung jawab, dan moral. 

"Mari kita berkomitmen untuk mengawal jalannya pemerintahan yang baru dengan penuh integritas, tanpa melupakan tanggung jawab moral sebagai warga negara," sebutnya.

BACA JUGA:Sikap Partai Gerindra Terhadap Kontroversi Gus Miftah dan Pedagang Es

BACA JUGA:2012: Film Bencana yang Mengguncang Emosi dan Imajinasi

Ia juga menambahkan bahwa, pemimpin terpilih adalah amanah bersama, selanjutnya adalah membangun negeri. Bersama merupakan kekuatan dan bukan alasan untuk terpecah. 

"Pemimpin terpilih adalah amanah bersama, dan kita semua memiliki peran untuk mengawasi serta mendukung kebijakan yang pro-rakyat. Pilkada telah berlalu, tetapi tugas membangun negeri baru dimulai," tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: