KERINCI,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Banjir yang melanda kabupaten Kerinci sejak awal tahun 2024 hampir terjadi secara beruntun terutama di wilayah yang dekat dengan Sungai Batang Merao, salah satu penyebab utama didiga karena adanya galian C di bagian Hulu Sungai Batang Merao yang tidak dilakukan pengawasan yang baik oleh pemerintah.
Menurut salah salah seorang warga kecamatan Depati Tujuh, Apri, kepada Jambi Independent mengatakan bahwa sungai bahan Merao sekarang ini sangat mudah tumpah ini dikarenakan Sungai Batang Merao Sudah sangat dangkal.
Menurut Apri, dangkal nya sungai Batang Merao karena adanya galian C di bagian Hulu Sungai Batang Merao, tiap hari warnah Air Sungai Batang Merao sangat kotor efek dari galian C.
Pertambangan Galian C di hulu sungai Batang Merao punya andil besar yang membuat dangkalnya Sungai Batang Merao, Selian itu limbah rumah tangga yang dibuang ke Sungai juga salah satu yang buat dangkal nya Sungai Batang Merao.
BACA JUGA:HyunA dan Yong Junhyung Umumkan Pernikahan, Pihak Manajemen Buka Suara
BACA JUGA:Wow, Setelah Penantian Panjang 8 Tahun Menikah, Margot Robbie 'Barbie' Dikabarkan Hamil Anak Pertama
“ Kami sebagai korban banjir, akibat meluapnya Sungai Batang Merao, berharap pemerintah untuk dapat melakukan pengawasan kepada pemilik galian C agar limpah galian C tidak langsung di buat ke Sungai Batang Merao,”jelasnya.
Dampak dari galian C tidak hanya dangkalnya Sungai Batang Merao tapi juga berdampak dengan terjadinya longsor pasir di bekas galian C seperti yang terjadi di Siulak Deras.
“Dampak dari pertambangan Galian C tidak dirasakan seketika terjadinya galian tapi setelah galian tidak dioperasikan lagi, pemerintah harus melakukan evaluasi keberadaan galian C di Kerinci, harus ada pengawasan jangan dibiarkan beroperasi tanpa ada pengawasan, sehingga penambang tidak melakukan kewajibannya dengan baik, dan akhirnya masyarakat yang dirugikan,”ungkap sumber.
BACA JUGA:Ini Harapan Ketua KAD Jambi kepada Kajati Jambi yang Baru Dilantik
BACA JUGA:Cek Rincian Pinjaman KUR Mandiri 2024 dari Rp 50 Juta hingga Rp 200 Jutaan
Sementara itu, Kalak BPBD Kerinci mengatakan bahwa salah satu penyebab banjir adalah karena Sungai Batang Merao yang sudah dangkal. “Sungai Batang Merao ini memang sudah dangkal, harus dikeruk baru bisa aman, tapi butuh dana yang besar, ini dan harus Balai Wilayah Sungai Sumatera IV yang melaksanakan kalau daerah tidak sanggup”katanya. *