JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Masyarakat Indonesia patut waspada terutama terhadap bencana alam gempa bumi.
Sebab,diprediksi akan terjadi gempa bumi besar yang akan terjadi di Indonesia. Apalagi, gempa bumi tersebut diprediksi akan terjadi di dua titik yang ada di Indonesia.
Hal ini disampaikan langsung oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yang mengingatkan potensi gempa dari dua megathrust yang sudah lama tak melepaskan energi besarnya.
Megathrust ini kembali diungkap karena dinilai berkaitan dengan gempa besar dengan Magnitudo 7,1 yang memicu tsunami di Jepang yang bersumber dari Megathrust Nankai, Jumat 8 Agustus 2024 pukul 14.42.58 WIB lalu.
Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengatakan bahwa megathrust Nankai ini senasib dengan setidaknya dua megathrust di Indonesia yang sudah lama tak melepaskan energinya dalam bentuk gempa.
"Kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Megathrust Nankai saat ini sama persis yang dirasakan dan dialami oleh ilmuwan Indonesia, khususnya terhadap 'Seismic Gap' Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9)," ujar dia dalam keterangan tertulis, Minggu 11 Agustus 2024.
"Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar."
Megathrust ialah zona pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi yang berpotensi memicu gempa kuat dan tsunami. Daerah ini diprediksi bisa 'meledak' secara berulang dengan jeda hingga ratusan tahun.
BACA JUGA:Kedepankan Aspek Keberlanjutan, PLN Raih ESG Awards Sektor Energi di Ajang SAFE
BACA JUGA:BPIP Gandeng Pemkab Klaten dan Universitas Diponegoro, Kutukan Ideologi Pancasila
Daryono, menambahkan Megathrust Nankai termasuk salah satu zona seismic gap, yakni zona sumber gempa potensial tetapi belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir.
Zona ini diduga sedang mengalami proses akumulasi medan tegangan/stress kerak Bumi.
Berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017, kedua segmen megathrust itu terakhir kali gempa lebih dari dua abad silam.