PVMBG melarang keras segala bentuk aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
BACA JUGA:SKK Migas PetroChina Bersama PMI Jambi Kembali Menggelar Bhakti Sosial Donor Darah di Dua Lokasi
BACA JUGA:Dalam 1 Tahun SKK Migas PetroChina Gelar 8 Kali Aksi Donor Darah, Ratusan Kantong Darah Terkumpulkan
Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena area ini berisiko tinggi terlanda awan panas dan aliran lahar yang bisa mencapai hingga 13 kilometer dari puncak.
Selain itu, radius tiga kilometer dari puncak Gunung Semeru harus tetap steril dari aktivitas manusia, karena bahaya lontaran batu pijar dapat terjadi kapan saja tanpa peringatan.
Masyarakat juga perlu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan aliran lahar yang bisa terjadi di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru.
Terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Bahkan, lahar berpotensi mengalir melalui sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
BACA JUGA:2.537 Runner Ikuti Batanghari Tangguh Run 2024, Bupati Fadhil : Kita Terus Dorong Kegiatan Positif
Kehadiran Semeru yang megah di lanskap Jawa Timur adalah pengingat akan kekuatan alam yang tak terduga. Meskipun tidak selalu terlihat, ancaman yang ditimbulkan oleh aktivitas vulkaniknya nyata dan perlu diwaspadai oleh semua pihak.