Hal penting kedua adalah terciptanya perdamaian di Aceh yang selama hampir tiga dekade diamuk konflik yang merenggut sekitar 15.000 korban jiwa dan membuat provinsi ini terisolasi dari daerah-daerah lain di Indonesia sehingga menghambat pembangunan ekonomi di sana.
Kini Aceh memacu kembali roda perekonomian mereka sehingga bisa berlari sama kencang dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
Ada banyak petunjuk kemajuan provinsi ini semakin baik dari waktu ke waktu. Salah satunya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus membaik, seperti ditunjukkan dalam laporan Badan Pusat Statistik pada Mei 2024.
Selebrasi sekaligus pengingat
Dari laporan BPS itu tersingkap bahwa IPM Provinsi Aceh pada 2023 mencapai 74,70, naik 0,59 poin dari tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Cegah Kulit Wajah Kendur di Usia 40 Tahunan, Kencangkan Wajah dengan Cara Ini
Ini merupakan penegasan untuk fakta bahwa sejak 2016, Aceh telah menempatkan diri sebagai wilayah dengan status pembangunan manusia yang "tinggi", yang disebut BPS sebagai babak baru dalam pembangunan kualitas manusia di Aceh.
Standar hidup layak, dengan indikator pengeluaran per kapita yang disesuaikan, juga meninggi, menjadi Rp 10,334 juta per kapita per tahun, dari Rp9,963 juta pada 2022.
Menurut BPS, kualitas manusia di kabupaten-kabupaten dan kota di Aceh terus meningkat dari tahun ke tahun. Sejak 2013, sudah tidak ada lagi kabupaten dan kota di Aceh yang memiliki status pembangunan manusia tergolong "rendah".
Itu hanya salah satu contoh tentang sudah berubah besarnya Aceh sejak gempa-tsunami 2004. Aceh terus membangun, dibalut semangat bangkit dari nestapa massal akhir 2004.
BACA JUGA:Penguatan Sinergi, Direktur Utama Jasa Raharja Audiensi Bersama Pj Gubernur Sulawesi Selatan
BACA JUGA:Tim Delegasi Siap Menangkan Madel–Nor di Pilkada Sarolangun 2024
PON 2024 pun tidak bisa dimaknai semata dari kacamata olahraga, karena ini juga momen penegasan tentang tekad dan energi bangkit masyarakat Aceh.
PON ini juga bisa dimaknai sebagai perayaan untuk sukses bangkit melewati bencana dahsyat, seperti Jepang memaknai Olimpiade 2020 sebagai perayaan untuk bangkitnya mereka setelah ditimpa tsunami yang juga dipicu gempa megathrust bawah laut pada 2011.
Tapi selebrasi ini tentunya bukan perayaan yang melupakan tragedi 20 tahun silam. Sebaliknya, menjadi pengingat sehingga Indonesia terus bersiap menghadapi bencana alam di masa depan.