BACA JUGA:Ini Sosok Rektor UIN STS Jambi Prof Asad Isma di Mata Nasroel Yasir
Serupa dengan kardiomiopati hipertrofik, kondisi restriktif akan menyebabkan gangguan berat pada fase relaksasi otot jantung, sehingga berakibat gagal jantung dengan gejala berat dan umumnya sulit untuk diobati.
4. Kardiomiopati Aritmogenik
Kelainan ini secara spesifik disebabkan oleh perubahan jaringan otot jantung yang normal menjadi jaringan lemak fibrosa. Secara statistik, kondisi ini lebih sering mengenai atau dimulai dari bilik jantung sebelah kanan, namun pada sebagian kasus bisa meluas hingga ke bilik jantung kiri.
Kondisi ini sering kali menyebabkan aritmia atau gangguan irama jantung yang fatal, jauh sebelum manifestasi gejala gagal jantung terjadi. Hal ini berkaitan dengan insidensi henti jantung atau kematian jantung mendadak yang lazimnya dijumpai pada pasien usia muda dengan penampilan sehat tanpa gejala sebelumnya.
Gejala
Siapa saja dapat mengalami kardiomiopati, terlepas dari usia atau jenis kelaminnya. Namun, beberapa kelompok lebih berisiko terkena kardiomiopati, termasuk kelompok orang dengan riwayat penyakit dalam keluarga, faktor genetik, riwayat infeksi atau peradangan jantung, penyakit sistemik, dan penyintas kanker.
BACA JUGA:Hadir di BKMT Kayu Aro, dr Deri Sebut Kerinci Harus Punya Pelayanan Kesehatan yang Layak
BACA JUGA:Ini Sosok Rektor UIN STS Jambi Prof Asad Isma di Mata Nasroel Yasir
Gejala kardiomiopati sering kali bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit. Gejala umum yang mungkin dialami meliputi, sesak napas, kelelahan, pembengkakan, nyeri dada, berdebar dan pingsan terutama saat berolahraga.
Diagnosis
Untuk mendiagnosis kardiomiopati, dokter akan menggunakan beberapa metode pemeriksaan spesifik selain pemeriksaan fisik, antara lain Elektrokardiografi (EKG), Ekokardiografi, pemeriksaan laboratorium darah, MRI jantung, tes genetik, hingga biopsi jantung.
Ekokardiogram adalah metode non-invasif dan sangat praktis serta efektif dalam mengidentifikasi perubahan struktural yang terkait dengan kardiomiopati.
Ekokardiogram menghasilkan gambar jantung dengan menggunakan gelombang suara yang dipantulkan oleh jaringan jantung (ultrasonografi). Hal tersebut memungkinkan dokter untuk melihat struktur jantung, ukuran bilik jantung, ketebalan dinding, dan dinamika fungsi jantung.
BACA JUGA:Hadir di BKMT Kayu Aro, dr Deri Sebut Kerinci Harus Punya Pelayanan Kesehatan yang Layak
BACA JUGA:Pj Bupati Muaro Jambi Turut Berduka Cita atas Meninggalnya Rektor UIN STS Jambi