JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Polda Jambi melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Siginjai 2024 di lapangan hitam Polda Jambi pada Senin, 14 Oktober 2024.
Apel gelar pasukan Operasi Zebra Siginjai 2024 tersebut dipimpin oleh Irwasda Polda Jambi Kombes Pol Jannus Parlindungan Siregar, diikuti juga oleh para PJU Polda Jambi, Kasi Ops Korem 042/Gapu Kolonel Inf Ibnu Suharmanto, Dandenpom II/2 Jambi Letkol CPM Sundoro, dan para anggota yang terlibat.
Disampaikan oleh Irwasda Polda Jambi, bahwa Operasi Zebra Siginjai 2024 ini bertujuan untuk menciptakan dan memelihara situasi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcar Lantas) pada masa Pilkada 2024 di Provinsi Jambi.
Serta agenda pelantikan Presiden/Wakil Presiden terpilih dapat berjalan aman, lancar, kondusif dan tanpa gangguan.
BACA JUGA:Blusukan di Pulau Tengah Warga Sebut Paslon Deri-Aswanto Orang Tepat Pimpin Kerinci
BACA JUGA:Melaju Kencang, Pebalap Astra Honda Cetak Poin di JuniorGP Aragon 2024
Pelaksanaan Operasi Zebra Siginjai 2024 ini akan dilangsungkan selama 14 hari terhitung mulai tanggal 14 sampai dengan 27 Oktober 2024 yang serentak dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam pelaksanaan Operasi Zebra Siginjai 2024 kata dia, akan fokus pada beberapa poin penting, yaitu pengawasan terhadap segala bentuk pelanggaran yang mungkin terjadi, baik selama kampanye, pemungutan suara, maupun pasca pemilihan.
"Tindak tegas setiap pelanggaran untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat," kata Kombes Jannus.
Selain itu lanjutnya, berkoordinasi dengan stakeholder terkait lokasi tempat pemilihan suara yang menggunakan badan jalan sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan.
BACA JUGA:Solusi Pemanfaatan Secara Optimal Limbah Nenas dan Sabut Pinang
BACA JUGA:Pemadaman Listrik di Jambi Hari Ini: Cek Daerahmu dan Siapkan Langkah Antisipasi
Lakukan rekayasa lalu lintas dan demi kelancaran arus lalu lintas pada pelaksanaan pencoblosan Pilkada 2024 di Provinsi Jambi.
"Siapkan langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi potensi kerawanan, termasuk konflik sosial yang dapat terjadi," kata dia.
Kombes Jannus juga meminta untuk memastikan semua anggota memahami prosedur penanganan situasi darurat.