Paparan kekerasan visual dapat menstimulasi otak dengan cara yang menyebabkan mimpi buruk atau bahkan gangguan tidur seperti insomnia.
Orang yang rentan mungkin terjebak dalam siklus di mana mereka memikirkan adegan-adegan yang menakutkan dalam film tersebut, membuat mereka kesulitan untuk tidur nyenyak.
BACA JUGA:Angkutan Batu Bara di Jambi Makan Korban, Bayi Umur 6 Bulan Meninggal Dunia
BACA JUGA:Cek Harga Emas Antam Hari Ini, Selasa 15 Oktober 2024
• Dampak Perilaku
Beberapa studi menyebutkan bahwa menonton film yang mengandung kekerasan dapat meningkatkan agresivitas dalam perilaku sehari-hari, terutama pada anak-anak atau remaja.
Mereka mungkin mulai meniru perilaku agresif yang dilihat dalam film, menganggap bahwa kekerasan adalah cara yang dapat diterima untuk menyelesaikan konflik.
Meski tidak semua penonton bereaksi dengan cara ini, kelompok tertentu yang lebih rentan bisa menunjukkan kecenderungan peningkatan perilaku agresif.
• Gangguan Hubungan Sosial
Terlalu sering menonton film dengan konten kekerasan juga dapat mempengaruhi hubungan interpersonal.
Penurunan empati dan peningkatan agresi bisa menyebabkan seseorang menjadi lebih kasar dalam berinteraksi dengan orang lain.
Selain itu, orang yang cenderung terobsesi dengan genre ini mungkin lebih tertutup dan kurang nyaman dalam situasi sosial yang damai.
BACA JUGA:Hari Ini, DPR RI Gelar Rapat Paripurna, Tentukan Jumlah AKD
BACA JUGA:Nova Guntur Kunjungi Pelatihan UMKM di Posko Pemenangan H Abdul Rahman-H Andi Muhammad Guntur
• Cara Mengatasi Dampak Negatif
Salah satu cara untuk menghindari dampak negatif dari menonton film kekerasan adalah dengan membatasi durasi atau frekuensi menonton.