The 13th Warrior: Dari Kegagalan Box Office Hingga Representasi Muslim di Layar Lebar

Selasa 15-10-2024,12:23 WIB
Reporter : Rilect
Editor : Rilect

BACA JUGA:Dampak Menonton Film Kekerasan dan Pembunuhan Terhadap Kesehatan Mental

Adegan ini menunjukkan betapa Ahmad mampu beradaptasi dengan lingkungannya dan tidak dipermalukan oleh situasi yang dihadapinya.

Film ini juga menonjol karena penggambaran seorang Muslim yang terpelajar di tengah masyarakat Viking yang buta huruf.

Dalam salah satu adegan, pemimpin Viking bertanya apakah Ahmad bisa "menggambar bunyi," yang merupakan cara mereka menanyakan apakah dia bisa menulis.

Ahmad kemudian menulis kalimat syahadat, "Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah Nabi-Nya." Penggambaran syahadat dalam film Barat ini dianggap unik, karena memperlihatkan Islam secara positif tanpa nada negatif yang sering ditemui dalam film Hollywood lainnya.

Meskipun The 13th Warrior kini dihargai oleh komunitas tertentu, kegagalannya membawa dampak besar bagi Hollywood.

Reza Aslan, seorang penulis dan produser, mengungkapkan bahwa kegagalan film ini membuat banyak produser di Hollywood enggan untuk menampilkan tokoh utama Muslim dalam proyek-proyek besar mereka.

BACA JUGA:Mengenali Tanda-Tanda Psikopat: Karakteristik yang Harus Diwaspadai

BACA JUGA:Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi Asam Lambung dengan Efektif

Kegagalan ini diperburuk oleh peristiwa 9/11, yang kemudian semakin menguatkan stereotip negatif tentang Muslim dalam media Barat.

Setelah 25 tahun, The 13th Warrior tetap relevan untuk dikaji ulang, terutama dalam konteks representasi Muslim di Hollywood.

Meskipun gagal di box office, film ini menonjol karena menampilkan protagonis Muslim yang positif, cerdas, dan bermartabat, sebuah representasi yang masih jarang ditemukan dalam perfilman Barat.

Film ini mengingatkan kita bahwa, meski tidak selalu berhasil di box office, sebuah karya dapat meninggalkan dampak mendalam bagi komunitas tertentu.

Kategori :