JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Susah move on merupakan fenomena yang umum, terutama di kalangan Gen Z yang terpapar pada media sosial dan memiliki ekspektasi tinggi dalam hubungan.
Meskipun perasaan tersebut alami, penting untuk menyadari dampak psikologisnya dan mencari cara yang sehat untuk melanjutkan hidup.
Mendapatkan dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental bisa menjadi langkah penting untuk memulihkan diri dan kembali menikmati kehidupan yang produktif dan bahagia.
Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, adalah kelompok yang tumbuh dengan akses teknologi yang masif.
Hal ini memengaruhi cara mereka berhubungan dan menangani emosi, termasuk ketika menghadapi kegagalan dalam hubungan.
BACA JUGA:Susanti, Karakter Indonesia dalam Serial Upin & Ipin: Mengapa Ia Begitu Populer?
Salah satu isu yang sering dibicarakan adalah kesulitan generasi ini untuk move on dari hubungan yang telah berakhir.
Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa Gen Z cenderung lebih sulit untuk melepaskan diri dari masa lalu mereka, serta dampaknya secara psikologis.
Salah satu alasan utama Gen Z susah move on adalah kehadiran media sosial. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook memungkinkan mereka tetap terhubung atau melihat kehidupan mantan pasangan mereka setelah hubungan berakhir.
Yanti, Seorang Gen Z sempat mengalami permasalahan susah move on ini, dan ia menyebutkan di era yang serba cepat menjadi tantangan emosional yang besar dalam melepaskan hubungan yang telah berakhir.
"Di era yang sangat cepat ini, Saya selaku Gen Z menghadapi tantangan emosional yang besar, terutama dalam melepaskan hubungan yang telah berakhir," ujar Yanti.
BACA JUGA:5 Tanda Orang Sedang Memikirkanmu Secara Diam-diam
BACA JUGA:5 Gol Tanpa Ampun! Barcelona Gempur Sevilla, Persiapan Sempurna untuk El-Clásico
Ketidakmampuan untuk move on dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan fisik mereka. Penelitian menunjukkan bahwa kesulitan melepaskan masa lalu dapat memicu stres, kecemasan, dan depresi yang berkepanjangan.