"We have to transform our educational methodology (Kita harus mentransformasikan metodologi pendidikan kita). Harus membuat anak-anak kita semua punya critical thinking. Otherwise (kalau tidak), kita tidak bisa survive (bertahan) di masa depan," kata Satryo.
Transformasi pendidikan ini tidak hanya akan membantu lulusan untuk tetap relevan di tengah persaingan global, tetapi juga memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan adaptif yang diperlukan untuk menghadapi tantangan baru di pasar kerja tahun 2030 dan seterusnya.
Keberlanjutan program MBKM dengan berbagai penyempurnaan menjadi fokus utama Menteri Dikti Saintek, Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro, demi menjaga kualitas pendidikan di Indonesia.
Selain menjaga kesinambungan, perhatian juga diberikan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis sebagai bekal bagi lulusan untuk menghadapi masa depan yang dinamis.
BACA JUGA:FIFA Tegaskan Laga Indonesia vs Bahrain di GBK: Menpora Dito Ariotedjo Jamin Keamanan Penuh!
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Selasa 22 Oktober 2024 Turun, Cek Harganya di Sini
Langkah-langkah ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing lulusan Indonesia di pasar kerja global, sekaligus menjaga kebahagiaan dan kesejahteraan para peserta didik serta tenaga pendidik dalam menjalankan tugasnya.