Pada tahun 2011, Nasaruddin dipercaya sebagai Wakil Menteri Agama RI, sebuah posisi strategis yang memperkuat perannya dalam pengembangan kebijakan keagamaan.
Di tahun 2016, Nasaruddin diangkat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, peran yang memperkokoh pengaruhnya dalam mengembangkan dialog lintas agama di Indonesia.
Sebagai Imam Besar Masjid terbesar di Asia Tenggara ini, Nasaruddin tidak hanya berfokus pada kegiatan ibadah, tetapi juga mengupayakan masjid sebagai pusat dialog lintas agama dan pusat pemberdayaan sosial.
Selama masa jabatannya, ia mencetuskan inisiatif-inisiatif untuk menjadikan Istiqlal sebagai masjid yang ramah lingkungan dan inklusif.
BACA JUGA:Paru-Paru Basah: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganan
BACA JUGA:Mengapa Karbohidrat Penting untuk Hormon dan Energi Tubuh? Ini Penjelasan Ahli Gizi
Sebagai penghargaan atas dedikasinya di bidang keagamaan dan pemerintahan, Nasaruddin menerima Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI pada tahun 2014.
Penghargaan ini mencerminkan komitmen dan kontribusi besar Nasaruddin bagi bangsa dalam mengembangkan pemahaman keagamaan yang moderat dan harmonis.
Pada pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasaruddin dipercaya sebagai Menteri Agama RI periode 2024-2029.
Dengan pengalamannya yang luas di bidang akademik, sosial, dan pemerintahan, Nasaruddin diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam pembangunan kerukunan dan kebijakan keagamaan di Indonesia.